RS Polri Kembali Terima Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza, Total Jadi 8

Satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza tiba di RS Polri
Sumber :
  • ANTARA/Ilham Kausar

Jakarta, VIVA – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu sore kembali menerima satu kantong jenazah yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) malam.

Anggota Satgas Damai Cartenz Briptu Iqbal Anwar Tewas Ditembak KKB di Yalimo

Satu kantong jenazah itu dibawa menggunakan satu ambulans dan tiba di RS Polri sekitar pukul 17.08 WIB serta langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk keperluan proses identifikasi sebagai upaya untuk mengungkap identitas korban.

Kedatangan satu kantong jenazah ini menambah jumlah kantong jenazah yang diterima RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi sebanyak delapan kantong jenazah.

Menko Yusril: Pemerintah Wacanakan Pemulangan Hambali dari Penjara Guantanamo

Dua kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza dievakuasi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

RS Polri telah membentuk tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk melakukan pemeriksaan dan identifikasi jenazah korban kebakaran.

Ayah Korban Hilang Kebakaran Glodok Plaza Menanti Mukjizat

Dalam pemeriksaan jenazah tersebut, RS Polri bekerja sama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) serta Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mengidentifikasi jenazah korban kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1) malam lewat pemeriksaan DNA.

"Kemungkinan besar kita pakai pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi  jenazah korban kebakaran. Sudah sejak pagi tadi dilakukan," kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono ketika ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/1).

Prima menyebutkan, pemeriksaan DNA bisa lebih membantu dalam mengidentifikasi jenazah karena kondisi jenazah sudah terbakar hebat.

"Kondisi jenazah karena terbakar hebat. Jadi perlu proses pendalaman untuk identifikasi," ujar Prima. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya