Depok Lakukan Uji Coba Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Uji coba pemeriksaan kesehatan gratis di Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok, VIVA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok melakukan uji coba pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang merupakan program pemerintah pusat. Uji coba dilakukan di UPTD Puskesmas Beji dengan dipantau DInkes Provinsi Jawa Barat. Nantinya PKG digelar serentak pada Februari 2025.

PT KAI Buka Suara Usai Viral Kereta Api Hampir Tak Muat Masuk Terowongan

Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, PKG adalah program dari pusat yang nanti diimplementasikan di seluruh wilayah per Februari 2025. Saat ini Kota Depok menjadi salah satu yang menjadi uji coba pelaksanaan PKG yaitu di Puskesmas Beji

“Hari ini kita uji coba terhadap lima orang yang datang untuk kita berikan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai uji coba ya program ini. Ada satu balita, dua orang dewasa dan dua lansia. Kita akomodir untuk melihat alur yang nanti akan kita terapkan pada saat pelaksanaan PKG. Kemudian jenis-jenis pemeriksaan, karena kan pemeriksaan ini dilaksanakan sesuai kelompok umur,” katanya, Selasa 14 Januari 2025.

Begini Tata Cara untuk Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis dari Pemerintah

Ilustrasi alat-alat kedokteran

Photo :
  • Pixabay

PKG tiap kelompok umur berbeda. Untuk kelompok umur bayi, balita atau pra sekolah dilakukan pemeriksaan seperti tumbuh kembang, deteksi adanya kelainan komunital atau penyakit komunital, pemeriksaan untuk deteksi penyakit-penyakit menular hingga pemeriksaan gigi.

Daftar Penyakit yang Termasuk dalam Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Presiden Prabowo

Untuk kelompok usia sekolah dan remaja dilakukan pemeriksaan mulai dari tes kebugaran, perilaku merokok. Untuk remaja putri dilakukan pengecekan apakah anemia atau tidak. Sedangkan untuk usia dewasa dan lansia ada tambahan pemeriksaan untuk mengetahui faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), misalnya hipertensi, kanker, dan sebagainya. Untuk wanita dilakukan pengecekan risiko kanker payudara, dan serviks.

“Jadi ada pemeriksaan-pemeriksaan yang berbeda dengan kelompok umur yang sebelumnya. Jadi ini pemeriksaannya sesuai dengan kelompok umur, nanti kita lihat berapa lama sih pemeriksaan untuk satu orang gitu ya," ujarnya.

"Nah kemudian kita juga untuk pencatatan dan laporannya seperti apa. Jadi ini bagian dari uji coba hari ini yang kemudian nanti kita evaluasi mana kekurangan-kekurangan untuk nanti bisa diperbaiki pada saat pelaksanaan program di Februari 2025,” katanya menambahkan.

Nantinya ada 38 puskesmas di Depok yang akan melayani PKG pada Februari 2025. Secara teknis akan dibuat skema pelayanan di tiap puskesmas agar tidak membludak.

“Kita sudah coba perhitungkan dengan jumlah penduduk Kota Depok 2,1 juta yang kemudian kita bagi di hari layanan. Misalnya kita bagi ke 320 hari dalam setahun, kemudian kita bagi lagi ke 38 puskesmas, maka rata-rata 1 puskesmas itu akan melayani 170-180 per harinya,” ujarnya.

Mary menambahkan, tidak semua akan PKG di puskesmas. Warga yang sudah punya tempat pelayanan sendiri, misalnya sudah punya asuransi swasta maka kemungkinan mereka tidak melakukan PKG di puskesmas.

“Tapi nanti kita upayakan data dari semua warga itu bisa terekam di Puskesmas. Konsepnya juga nanti selain di Puskesmas di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang bekerja sama dengan BPJS. Ada klinik-klinik yang bekerja sama dengan BPJS juga bisa dilaksanakan di faskes tersebut. Walaupun nanti mungkin ada pemeriksaan pemeriksaan di faskes swasta yang tidak tersedia. Misalnya ada lab-nya atau lain sebagainya ya, mungkin kembali lagi ke puskesmas," ujarnya.

"Jadi ya intinya itu, nanti kita harus persiapkan karena cukup banyak ya, kalau memang ini nanti warga antusias kan cukup banyak yang harus dilayani untuk pemeriksaan kesehatan gratis oleh Puskesmas," katanya.

Dia mengatakan harus diantisipasi cara pendaftarannya, alurnya karena selain PKG, puskesmas juga ada layanan untuk pasien, layanan untuk luar gedung, ke posyandu ke sekolah. "Jadi ini harus kita persiapkan semuanya lah supaya nanti pas pelaksanaan di Februari ini bisa berjalan dengan lancar,” katanya.

Warga yang ingin melakukan PKG di Kota Depok harus memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Depok. Kemudian melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Pihaknya mengupayakan pendaftaran dapat dilakukan melalui online.

“Ini kita lagi upayakan supaya bisa terakomodir pendaftaran secara online juga, supaya puskesmas juga bisa mendata gitu. Misalnya tanggal 1 Februari kira-kira berapa sih yang mendaftar untuk melakukan PKG dan sebagainya. Jadi intinya tadi ya, konsepnya sebenarnya di awalnya adalah yang terdata BPJS-nya di faskes tersebut,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya