Siswa SMP di Depok Sumringah saat Dapat Makan Siang Gratis
- Rinna Purnama
Depok, VIVA – Hari kedua program Makan Bergizi Gratis (MBG), siswa masih terlihat antusias menerima makanan. Ribuann siswa di Kota Depok yang menerima menu MBG terdiri dari siswa jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA. Dalam satu menu, penerima manfaat mendapatkan variasi menu yang terdiri dari nasi, lauk, sayuran dan buah.
Satu porsi setara dengan harga Rp10.000. Makanan dimasak di dapur umum yang diawasi oleh ahli gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Tim mulai memasak pukul 01.00 WIB dan didistribusikan ke sekolah-sekolah mulai pukul 08.00 WIB. Para siswa terlihat antusias menerima makanan. Usai menerima makanan, para siswa langsung menyantap.
Makan Bergizi Gratis di SMP Islam Nurul Quran, Sukatani, Depok, Jabar
- Rinna Purnama
SMP Islam Nurul Quran di Kelurahan Sukatani, Depok menjadi salah satu sekolah yang menerima manfaat MBG. Destika, siswi kelas VII SMP Islam Nurul Quran mengaku senang menerima MBG. Menurutnya rasa makanan yang diterima persis seperti masakan ibunya di rumah.
“Enak kayak masakan mama. Ini dapat nasi, ayam, buah,” katanya, Selasa 7 Januari 2025.
Biasanya dia dan teman-temannya jajan di warung dekat sekolah. Namun setelah menerima menu MBG, dia pun berniat menabungkan uang jajannya.
“Senang. Biasanya jajan. Duitnya ditabung jadinya,” akunya.
Antusias siswa pun terlihat di SDN Sukatani 5, Depok. Mereka terlihat sangat ceria ketika diberikan makanan. Bahkan salah satu siswa terlihat lahap menyantap makanan.
Albi, salah satu siswa dengan lahapnya menyantap sayuran dan lauk pauk. Dia mencampurkan sayuran dan lauk ke wadah nasi menggunakan sendok.
“Enak ini ada ayam. Emang tadi belum sarapan,” katanya.
Sambil menyantap makanan, Albi tak hentinya mengucap terima kasih pada pemerintah. Siswa yang terlihat aktif itu pun berharap agar program MBG terus berjalan.
“Senang. Makasih pemerintah baik,” ungkapnya.
Sebelum makan, Albi sempat bercerita kalau dirinya merindukan perempuan bernama Ibu Susi yang merupakan wali muridnya. Namun setelah lama bercerita barulah terungkap bahwa ada Ibu Susi lain yang dia rindukan. Ibu Susi yang dimaksud adalah ibunya sendiri yang sedang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.
“Ibu saya di Malaysia. Saya kangen Bu Susi,” ceritanya.
Mendapatkan makanan dari pemerintah, Albi merasa sangat senang karena dia bisa sangat lahap menyantap. Bahkan dia mengaku belum sarapan dari rumah. Bahkan berkali-kali dia menyebut bahwa pemerintah baik karena memberi makanan gratis untuk anak sekolah.
“Makasih pemerintah baik yang dicinta sama negara,” pungkasnya
