Usai Protesnya Terkait Damkar Depok Viral, Kontrak Kerja Sandi di 2025 Tak Diperpanjang
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok, VIVA – Kontrak kerja pegawai honorer Sandi Butar Butar, tidak diperpanjang. Sandi adalah seorang tenaga honorer di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok. Sandi sebelumnya viral setelah video yang diunggahnya viral, karena kritiknya terhadap peralatan Damkar Depok yang tidak layak.
Sandi terpaksa menelan pil pahit tidak diperpanjang kontrak kerja di tahun 2025. Atas kebijakan tersebut dirinya pun melayangkan protes. Dia menduga tidak diperpanjangnya kontrak tersebut ada kaitan dengan vokalnya dirinya di tempatnya bekerja. Padahal dia sudah 10 tahun mengabdi di dinas tersebut.
“Saya nggak boleh pergi sama teman-teman saya, kantor saya ngambil barang, ke loker. Teman-teman saya tuh. Saya pengen pamit, ini saya dikeluarin, putus kontrak. Dari tanda tangannya Bu Tesy Haryanti, katanya. Saya enggak tahu ya alasannya apa, hampir 10 tahun lah pengabdian saya ya di Damkar,” katanya dalam sebuah video yang beredar, Selasa 7 Januari 2025.
Dalam video tersebut, Sandi mengakui bahwa dia sempat digoda untuk disuap. Namun dia mengaku uang yang diterimanya diberikan untuk keperluan ibadah dan teman-temannya.
“Mungkin saya bikin pengakuan sekarang untuk warga kota Depok. saya digodain yang berbeda. Kepada Bapak Prabowo, tolong saya pak. Saya jujur, sejujur-jujurnya, tangkap saya dan orang yang menyuap saya. Saya akui, saya menerima uang suap. Tetapi saya memberikan uang suap tersebut ke panti asuhan dan ke tempat ibadah, juga anggota lainnya,” ujarnya.
Dia pun meminta agar pihak yang memberinya uang suap untuk ditangkap. Penyuapan tersebut diduga ada kaitan dengan kasus korupsi di dinas tersebut.
“Tangkap saya dan orang yang menyuap saya. Dan kurang lebihnya, saya juga mengetahui, waktu pada saat saya viral pertama, uang Covid, saya tahu. Karena kenapa? Waktu pada saat Covid pertama, Damkar Depok lah gugus utama dan mereka pemegang anggarannya. Dan saya tahu uangnya ke mana saja dan saya tahu barang-barang apa saja. Tolong pak, saya akui saya bejat, saya bajingan. Tapi saya tidak mau makan hak orang dan ambil duit orang,” jelasnya.
Sandi mengaku uang yang diterimanya disalurkan ke panti asuhan dan rumah ibadah. Kemudian juga diberikan kepada teman-temannya. Dia pun meminta maaf telah menerima uang suap tersebut.
“Saya tidak mau merugikan rakyat kecil pak. Saya akui, saya menerima uang suap tapi saya kasih ke panti asuhan 3 agama, Kristen, Islam, Buddha atau Hindu. Saksi ada, teman-teman saya saksinya semua. Tolong tangkap saya dan orang yang menyuap saya. Tolong pak, apakah seperti ini? Saya orang tidak baik tapi mereka yang berkedok baik ternyata lebih busuk. Terima kasih. Sekarang saya ditahan, pak dengan teman-teman saya. Hampir megang linggis,” katanya.
Terpisah, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana membenarkan tidak diperpanjangnya kontrak kerja Sandi. Namun dia enggan menjelaskan detil alasan tidak diperpanjangnya kontrak Sandi.
“Tidak diperpanjang. Ada hasil ini juga, penilaian kinerja,” katanya.
Menyinggung ucapan Sandi bahwa dia adalah korban politik, Nina menuturkan bahwa setiap kinerja akan dievaluasi termasuk kinerja Sandi. Sehingga perpanjangan kontrak berdasarkan kinerja yang bersangkutan.
“Pemerintah memang ada istilah korban politik. Kalau dia merasa korban politik malah kali dia yang berpolitik. Yang dilihat dari kinerja, semua PKPT itu kontraknya satu tahun sekali dan setiap tahun dievaluasi,” pungkasnya.