Penampakan Menu Makan Bergizi Gratis Seharga Rp 10 Ribu di Depok
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok, VIVA – Hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) disambut antusias penerima manfaat. Ribuan siswa di sejumlah sekolah daerah Depok, sudah mendapatkan menu MBG seharga Rp 10 ribu. Makanan dimasak di dapur umum di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN). Salah satunya ada di Dapur Kebayunan, Kecamatan Tapos, Depok. Di sini melayani 15.000 porsi untuk 39 sekolah di Depok.
Dapur Kebayunan terdiri dari lima dapur yang terintegrasi menjadi satu. Tiap dapur memasak untuk 3.000 porsi. Menu MBG yang dimasak hari ini yaitu nasi, ayam teriyaki, tempe orek, sayur bayam, sayur buncis dan buah jeruk.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI), TB. Ace Hasan Syadzily mengatakan menu tersebut sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan yaitu Rp 10 ribu. Program MBG ditujukan untuk anak sekolah dari jenjang jenjang PAUD hingga SMA.
“Dilihat dari isinya, menunya, itu saya kira memang sudah Rp10.000. Dengan kita lihat misalnya nasi tergantung dari gramnya gitu ya, kemudian tadi ada ayam, ada tempe orek, ada sayuran, sayur,” katanya pada Senin, 6 Januari 2025.
Menu Makan Bergizi Gratis hari pertama di Depok tidak dilengkapi susu
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Diakui memang dari kelima dapur yang ada di Dapur Kebayunan terdapat perbedaan menu. Tetapi, dipastikan secara standar sudah disesuaikan oleh ahli gizi masing-masing dapur.
“Tadi juga di beberapa, di dapur yang kedua kita lihat menu yang lain berbeda, ada yang isinya tempe, kemudian telur, sayuran, dan dua buah jeruk. Jadi kalau kita lihat dari aspek itemnya sudah mencukupi Rp10.000 tersebut,” ujarnya.
Pada menu MBG hari pertama tidak ditemukan susu. Menu susu diganti dengan buah jeruk. Ace mengatakan nantinya harus tetap ada susu, karena sebagai upaya peningkatan kualitas gizi untuk anak-anak.
“Itu bagian dari meningkatkan kualitas gizi dari anak-anak kita,” ungkapnya.
Dikatakan Ace, akan selalu ada pemantauan distribusi dari mulai distribusi hingga ke penerima. Sehingga, bisa menjamin kualitas makanan ke penerima dalam kondisi tidak basi. Jika memang ditemukan adanya makanan yang basi, maka dapat dilaporkan ke petugas penanggungjawab dapur.
“Saya kira di dapur ini kan ada kepala dapurnya, ada ahli gizinya dan ada yang bertugas secara operasional,” tambahnya.
Ace mengatakan, program MBG ini memberi dampak positif bagi lingkungan. Karena menyerap tenaga kerja yang diambil dari masyarakat sekitar.
“Satu hal yang bisa kita saksikan dari proses dapur hari ini adalah bahwa ini bisa mempekerjakan tenaga lokal masyarakat di sini. Setiap dapur itu mempekerjakan 46 warga lokal. Artinya dengan program makan bergizi ini, kita harapkan juga mendorong dan menggerakkan ekonomi lokal. Termasuk di antaranya penyerapan terhadap tenaga kerja di daerah di mana lokasi dapur itu berada,” tambahnya.
Kemudian, lanjut dia, potensi ekonomi UMKM di sekitar dapur juga meningkat. Pengelola dapur membeli bahan makanan yang diolah diambil dari warga sekitar. “Tentu, kita harapkan nanti mitra yang ada di sini juga bisa memanfaatkan potensi pangan lokal yang ada di wilayah sini,” pungkasnya.
