Akibat Petasan Tahun Baru, Kebakaran Terjadi di Kantor Kelurahan hingga Rumah Warga

kebakaran terjadi di dua lokasi berbeda. Kebakaran pertama melanda atap kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, yang terletak di Jalan Alur Laut Utara Nomor 1 RT 02/RW 09, Kecamatan Koja, Jakut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Perayaan tahun baru di Jakarta Utara (Jakut) dengan pembakaran petasan dan kembang api berubah menjadi bencana. Kebakaran akibat petasan terjadi di dua lokasi berbeda di Jakarta Utara.

Raffi Ahmad Dapat Pesan dari Mayor Teddy Sambut Tahun Baru 2025, Netizen Soroti Ini

Kebakaran pertama melanda atap kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, yang terletak di Jalan Alur Laut Utara Nomor 1 RT 02/RW 09, Kecamatan Koja, Jakut. 

Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakut, Gatot Sulaeman, memberikan laporan mengejutkan mengenai insiden ini. 

Jokowi Rayakan Malam Tahun Baru Perdana Usai Pensiun. Nonton Kembang Api Bersama Ribuan Warga Solo

"Objek yang terbakar adalah atap kantor kelurahan," ungkap Gatot dalam keterangannya pada Rabu, 1 Januari 2024.

Petasan. Ilustrasi

Photo :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah
Atraksi Ribuan Drone dan Kembang Api di Ancol Bikin Takjub saat Malam Tahun Baru 2025

Kebakaran ini dilaporkan terjadi pada pukul 00:34 WIB, dengan 3 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 15 personel dikerahkan. Api berhasil dipadamkan pada pukul 00:54 WIB. 

"Penyebab kebakaran ini adalah petasan. Spesifiknya, petasan mercusuar yang jatuh dan masuk ke dalam atap kelurahan," jelas Gatot.

Namun, di malam yang sama juga terjadi kebakaran lain di Jalan Cakung Drain RT 011 RW 006, Cilincing, Jakut.

Kejadian ini berawal dari petasan yang menyambar rumah gubuk sekitar pukul 00:20 WIB, menyebabkan api cepat merambat ke rumah-rumah semipermanen dan bedeng di sekitarnya. 

"Kronologi kejadian adalah informasi dari petasan yang mengenai rumah gubuk dan menyebabkan perambatan api, sehingga warga langsung menghubungi petugas Damkar. Tiga rumah semipermanen dan tiga rumah bedeng menjadi objek yang terbakar," ujar Gatot.

Untuk memadamkan api di Cilincing, 8 unit mobil damkar dan 40 personel diterjunkan, dengan api dipadamkan pada pukul 02:26 WIB. Luas area yang terbakar mencapai sekitar 195 meter persegi, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 294 juta. Kejadian ini menyebabkan 6 keluarga dengan total 15 jiwa terdampak. 

"Satu korban luka bakar adalah seorang warga pemilik rumah," tambah Gatot.

Korban, seorang lansia berinisial Z (70), langsung dibawa ke RSUD Cilincing untuk mendapatkan perawatan medis.

Kedua insiden ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan kewaspadaan dalam penggunaan petasan dan kembang api, terutama di area perkotaan yang padat. Perayaan tahun baru yang biasanya penuh sukacita menjadi sebuah pengingat keras tentang risiko kebakaran yang bisa disebabkan oleh benda-benda piroteknik. 

Pihak berwenang dan masyarakat harus lebih waspada, dengan kampanye edukasi yang lebih intensif tentang bahaya petasan, serta peningkatan kesiapsiagaan infrastruktur pemadam kebakaran di daerah-daerah rawan. 

Sementara itu, dukungan dan bantuan bagi korban kebakaran harus terus diperkuat untuk membantu mereka pulih dari bencana ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya