Banjir Rob Rendam 3 RT di Pluit Jakarta Utara, Ketinggian Mencapai 55 Cm

Fenomena pasang air laut yang tinggi menyebabkan tiga wilayah Rukun Tetangga (RT) terendam genangan, dengan tinggi banjir yang bervariasi antara 20 hingga 55 cm.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Banjir akibat luapan air laut atau yang biasa dikenal dengan istilah rob, kembali menggenangi wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Fenomena pasang air laut yang tinggi menyebabkan tiga wilayah Rukun Tetangga (RT) terendam genangan, dengan tinggi banjir yang bervariasi antara 20 hingga 55 cm. 

BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini, Banjir Rob Berlangsung hingga Awal 2025

Meskipun dampak banjir rob ini tidak meluas, namun cukup memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas masyarakat di kawasan tersebut.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DKI Jakarta pada Minggu, 30 Desember 2024, genangan air tersebut masih terjadi di tiga RT yang terletak di Kelurahan Pluit, yang menyumbang sekitar 0,009 persen dari total 30.772 RT yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Tahun Depan Pemprov Jakarta Akan Bangun Tanggul Antisipasi Banjir Rob

Kondisi ini menjadi perhatian, meskipun tidak menimbulkan kebutuhan untuk evakuasi warga.

“BPBD mencatat bahwa hingga saat ini genangan air rob masih menggenangi tiga RT di Kelurahan Pluit. Tidak ada warga yang harus mengungsi, tetapi kami tetap memantau dan terus mengerahkan personel untuk memastikan kondisi genangan terkendali,” ujar Pusdalops BPBD DKI Jakarta, Senin 30 Desember 2024.

Ribuan Rumah Terendam Banjir Rob di Karawang

Hingga pukul 11.00 WIB pada hari yang sama, petugas gabungan dari BPBD, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta bekerja keras untuk mengatasi genangan air. 

Mereka melakukan penyedotan air dan memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik agar air bisa segera surut. Selain itu, aparat setempat seperti lurah dan camat turut membantu dalam koordinasi penanganan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengingatkan potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir Jakarta, termasuk Pluit, akibat fenomena pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan baru. 

Fenomena ini menyebabkan tingginya pasang air laut yang memengaruhi wilayah pesisir utara Jakarta, termasuk pintu air Pasar Ikan yang terpantau dalam status Siaga 2 pada Senin dini hari (30/12) pukul 04.00 WIB.

BMKG memperkirakan, potensi banjir rob akan berlangsung hingga 3 Januari 2025, dengan dampak yang diperkirakan akan dirasakan pada beberapa titik rawan banjir di wilayah pesisir Jakarta. 

Pemerintah daerah melalui BPBD dan instansi terkait terus memonitor perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari kejadian ini.

Dengan kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil, pihak terkait menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait potensi banjir rob dalam beberapa hari ke depan. 

Sebagai langkah antisipasi, penting bagi warga yang tinggal di daerah pesisir untuk menjaga kewaspadaan terhadap kemungkinan luapan air laut lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya