Bayi 5 Bulan Meninggal di IGD Ditinggalkan, Diduga Orang Tua Tak Mampu Bayar Pengobatan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Seorang bayi laki-laki berinisial MS yang baru berusia lima bulan meninggal dunia di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu dini hari, 28 Desember 2024. Tragisnya, bayi tersebut diduga ditinggalkan begitu saja oleh kedua orang tuanya.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, bayi MS dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya yang berinisial H pada pukul 02.59 WIB dalam kondisi sakit. Melihat kondisi bayi yang kritis, pihak medis segera memberikan penanganan intensif.
Namun, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, nyawa bayi malang itu tak tertolong. Sekitar pukul 04.20 WIB, tim dokter menyatakan bahwa MS telah meninggal dunia.
“Pihak rumah sakit segera melakukan tindakan medis. Namun, sekitar pukul 04.20 WIB, bayi laki-laki tersebut dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kombes Ade Ary dalam keterangannya, Senin 30 Desember 2024.
Yang mengejutkan, setelah bayi dinyatakan meninggal, pihak rumah sakit berusaha mencari keberadaan orang tuanya. Namun, mereka tidak lagi berada di lokasi. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, sebelum meninggalkan rumah sakit, orang tua bayi sempat beralasan hendak mencari uang untuk membayar biaya perawatan sebesar Rp 3,6 juta.
“Ternyata jenazah bayi laki-laki tersebut diduga ditinggalkan begitu saja oleh orang tuanya,” ungkap Kombes Ade Ary.
Dalam proses pencarian, pihak rumah sakit mencoba menghubungi nomor telepon yang tercatat saat bayi dibawa ke IGD. Namun, nomor tersebut ternyata bukan milik orang tua bayi, melainkan tetangga yang ikut membantu mengantar mereka ke rumah sakit. Ade Ary juga mengungkapkan bahwa orang tua bayi diketahui tidak memiliki telepon genggam.
Polisi yang mendapatkan laporan dari rumah sakit langsung bergerak menuju kontrakan tempat orang tua bayi tinggal. Namun, kontrakan tersebut sudah kosong, menambah teka-teki ke mana orang tua bayi menghilang.
Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang menduga bahwa alasan ekonomi menjadi penyebab utama pasangan ini meninggalkan anak mereka.
“Diduga, mereka meninggalkan anaknya karena tidak sanggup membayar biaya pengobatan dan pengurusan jenazah,” ujar Kompol Reza.
Kasus ini menggambarkan beban berat yang sering kali dihadapi masyarakat kurang mampu dalam mengakses layanan kesehatan. Biaya pengobatan yang tinggi dan keterbatasan ekonomi menjadi momok yang menyulitkan, terlebih bagi keluarga kecil seperti pasangan H.
Meski demikian, tindakan meninggalkan bayi yang sudah meninggal di rumah sakit menjadi sorotan, baik secara moral maupun hukum. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan keberadaan kedua orang tua bayi tersebut.
Polisi terus mengumpulkan informasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melacak keberadaan pasangan tersebut. Selain untuk kepentingan hukum, penemuan mereka juga diharapkan dapat memberi kejelasan atas peristiwa ini.
Kasus ini memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana sistem kesehatan dan layanan sosial dapat menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan, terutama dalam situasi darurat.
Tragedi bayi MS menjadi pengingat penting akan perlunya perhatian terhadap kelompok rentan di masyarakat, agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa depan.