Fakta Baru Terungkap, Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Pakai Topeng saat Beraksi
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Kuasa Hukum MAS (14), Amriadi Pasaribu mengatakan bahwa kliennya ternyata menggunakan topeng ketika tega menikam ayah dan nenek kandungnya sendiri hingga tewas di rumah kawasan Jagakarsa, Cilandak, Jakarta Selatan.
Penjelasan Amriadi bahwa MAS menggunakan topeng saat tega menikam ayah dan neneknya didapat setelah menemui ibu kandung MAS, AP. Amriadi juga menjelaskan bahwa AP masih tak menyangka perbuatan dari anaknya tersebut.
"Kalau ibunya masih tidak menyangka MAS yang melakukan karena dari sehari-hari tidak pernah ada kekerasan kepada siapapun (dalam) keseharian si adek (MAS). Dan malam itu ibunya hanya melihat orang tersebut (MAS) pakai topeng," ujar Amriadi saat dikonfirmasi wartawan, Senin 30 Desember 2024.
Amriadi menyebutkan keraguan perbuatan MAS dari sang ibu, menjadi sebuah dasar karena MAS menikam ayah dan nenek menggunakan topeng.
"Karena pakai topeng, sampai saat saya ketemu dengan si ibu kandung si adek (MAS), (AP) masih belum percaya," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengatakan bahwa MAS yang merupakan anak baru gede (ABG) 14 tahun ternyata sempat pamitan tidur kepada ayah dan ibunya. Dia menyebut hal itu dilakukan sekira pukul 23.00 WIB.
Nurma mengatakan bahwa sampai sekarang sang ibu MAS, AP masih belum percaya perilaku anaknya kepada ayah dan neneknya.
"Pelaku pamit terlebih dahulu mau tidur. Jadi jam 11 (malam) dia masuk kamar ibu bapaknya. Dia tidur di atas. Dia masuk dulu, 'mama aku tidur'. Berarti tidak jauh dari dia melakukan (pembunuhan, red). Jika itu maka ibunya sampai detik ini tidak percaya kalau anaknya yang melakukan," ujar Nurma Dewi di Polsek Tebet, Jumat 13 Desember 2024.Â
Nurma juga menjelaskan MAS sempat bermain petak umpet dengan ayah dan ibunya sebelum peristiwa. Maka itu, ibu MAS masih tak menyangka sikap anaknya.
"Jadi dia tuh sampai diperiksa ibunya masih membayangkan bahwa pada malam itu situasi keluarga sangat bahagia," kata Nurma.
"Ketemu pas main petak. Mama disini papa di sini umpet. Dia (pelaku) itu tertawa bahagia, maka itu mamanya tidak menyangka kira-kira berapa jam kejadian," sambungnya.
Eks Wakapolsek Pasar Minggu itu, menuturkan AP selaku ibu MAS pun sangat memaafkan atas tindakan anaknya kepada ayah dan neneknya.
"Kalo kita mintain keterangan kemarin, ibunya sangat memaafkan, bagaimana pun ceritanya dia tetap anak saya. Itu yang dikatakan oleh ibunya," kata dia.
Nurma menyebutkan bahwa AP tetap memaafkan anaknya meski sudah tega kepada ayah dan neneknya. Sang ibu pun berharap MAS (14) bisa mendapatkan keringanan hukuman.
"Iya betul. Dia sudah minta. Bahkan dia menganggap jika (penusukan) itu bukan perbuatan anaknya. Karena memang waktu itu malam. Sampai pada penyidik menunjukan buktinya baru dia percaya," kata Nurma.