Orang Tua Diduga Lalai, Kaki Balita Patah gegara Terjepit Eskalator Mal di Jakbar
- Tangkapan Layar Instagram @fakta.jakarta
Jakarta, VIVA - Insiden mengerikan dialami seorang balita laki-laki berusia 2 tahun 6 bulan. Bocah malang itu cedera parah dengan kaki patah setelah terjepit eskalator di salah satu mal Jakarta Barat.
Insiden itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Dalam video memperlihatkan sang anak terperangkap di mesin eskalator yang bergerak.
Kapolsek Tambora, Kompol Donny Harvida, menjelaskan insiden tersebut terjadi pada Sabtu siang, 21 Desember 2024. Kompol Donny, mengatakan balita itu terjebak di eskalator akibat kelalaian pengawasan orang tua.
Kompol Donny mengungkap detik-detik saat bocah malang itu menaiki eskalator dari lantai atas menuju lantai bawah. Namun, diduga orang tuanya lalai menjaga sang anak.
“Saat anak itu menaiki eskalator menuju lantai bawah. Dia tidak diawasi dengan baik oleh orang tuanya. Ketika mendekati lantai bawah, tiba-tiba anak tersebut tersangkut pada bagian sisi eskalator,” kata Donny, Jumat 27 Desember 2024.
Berdasarkan keterangan dari saksi mata, balita itu dalam posisi jongkok saat mengendarai eskalator. Kondisi kaki anak yang tersangkut dan terjepit mengakibatkan patah.
“Menurut saksi yang ada di lokasi kejadian, anak tersebut memang dalam posisi jongkok saat naik eskalator, yang menyebabkan kakinya terjepit dan patah tulang,” lanjut Kompol Donny.
Usai kejadian, pengelola mal langsung bergegas beri pertolongan pertama kepada balita. Pihak mal juga juga berupaya membawa korban segera dibawa ke rumah sakit untuk dapat perawatan medis.
Sementara, orang tua dari balita mengakui ada kelalaian dalam insiden tersebut. Mereka menyadari kurang pengawasan yang menyebabkan sang anak mengalami kecelakaan.
Kompol Donny menuturkan pihak orangtua membawa anak jalani pengobatan alternatif di Banten.
“Kami menerima surat pernyataan dari pihak keluarga yang mengakui bahwa kelalaian orang tua menjadi penyebab kejadian ini. Setelah insiden, mereka membawa anak tersebut ke pengobatan alternatif di Banten,” tutur Donny.