BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini, Banjir Rob Berlangsung hingga Awal 2025

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang dapat melanda wilayah pesisir Jakarta hingga awal tahun, tepatnya 3 Januari 2025.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Jakarta, mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang dapat melanda wilayah pesisir Jakarta. Diperkirakan rob terjadi hingga 3 Januari 2025. 

Peringatan ini disampaikan, setelah menerima informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengenai fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama.

“Berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok, fenomena pasang maksimum ini diperkirakan berlangsung sejak 26 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jakarta, Isnawa Adji, pada Kamis 26 Desember 2024.

Dijelaskan Isnawa, pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan bulan purnama ini dapat memicu peningkatan ketinggian permukaan laut. Hal tersebut berpotensi menyebabkan banjir rob di sejumlah wilayah pesisir utara Jakarta.

“Potensi banjir pesisir ini harus diantisipasi karena ketinggian air laut yang meningkat dapat berdampak pada pemukiman warga dan aktivitas ekonomi di wilayah pesisir,” ujar Isnawa.

BPBD mencatat, ada 10 wilayah di Jakarta Utara yang berpotensi mengalami banjir pesisir selama periode tersebut. Daerah-daerah tersebut meliputi Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, serta Kepulauan Seribu. 

Warga di wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah antisipasi guna mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Sementara itu, satu RT di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, sudah mulai mengalami genangan akibat banjir rob. Pada Kamis siang pukul 13.00 WIB, ketinggian air di wilayah tersebut tercatat mencapai 15 sentimeter. Namun, Isnawa memastikan bahwa hingga saat ini belum ada warga yang harus mengungsi akibat kenaikan air laut tersebut.

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Untuk menghadapi potensi banjir rob, BPBD Jakarta telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah terdampak. Isnawa menyatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk memastikan langkah mitigasi berjalan lancar.

“Kami akan melakukan penyedotan genangan di daerah yang terdampak untuk meminimalisasi dampak terhadap aktivitas warga,” tambah Isnawa.

10 Wilayah Sulsel Dilanda Banjir, Kota Makassar-Barru Paling Parah

BPBD juga mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan informasi terkini yang dikeluarkan oleh BMKG dan BPBD. Warga diminta segera melapor jika mengalami kondisi darurat terkait banjir rob.

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru
Longsor di Tarakan, Kalimantan Utara (dok. BPBD Tarakan)

3 Orang Meninggal Akibat Longsor di Kota Tarakan Kalimantan Utara

Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai dengan kondisi tanah yang labil menyebabkan terjadinya longsor di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024