Persiapan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkot Tangerang Lakukan Pengosongan Embung
- Humas Pemkot Tangerang
Tangerang, VIVAÂ -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan persiapan mitigasi pada status darurat siaga bencana hidrometeorologi.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, pihaknya meningkatkan kegiatan monitoring pada alat infrastruktur pengendali banjir di sejumlah wilayah di Kota Tangerang.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Dinas PUPR Kota Tangerang Iwan Nursyamsu mengatakan, monitoring dilakukan untuk memastikan kesiapan alat infrastruktur pengendali banjir dapat berfungsi secara optimal.
Seperti melakukan pengosongan embung tadah hujan (retention basin), memperbaiki kondisi turap di wilayah rawan banjir, sampai berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pelaksanaan mitigasi bencana di Kota Tangerang dapat dilakukan secara maksimal, hingga berkoordinasi dengan UPTD DAS Cisadane-Cidurian, Banten.
"Kami langsung melakukan berbagai langkah-langkah strategis selepas penetapan status darurat bencana, mulai dari normalisasi embung, kali, sampai saluran-saluran air. Salah satunya, embung-embung tadi mulai dikosongkan (pengurasan) menggunakan pompa air sehingga dapat menampung air hujan secara maksimal bila hujan deras melanda," katanya, Rabu, 18 Desember 2024.
Pihaknya juga mengerahkan petugas lapangan untuk memastikan pelaksanaan mitigasi bencana berjalan lancar. Sebanyak 800 petugas lapangan yang disiagakan untuk mengantisipasi bencana banjir di Kota Tangerang.
"800 petugas juga kami siagakan dan kami juga berharap pelaksanaan mitigasi bencana tersebut mendapat dukungan penuh lewat kontribusi masyarakat luas, sehingga risiko bencana banjir dapat diminimalkan terutama dalam menghadapi puncak musim penghujan, mulai Desember 2024-Februari 2025 mendatang," ujarnya.
Sementara itu, salah satu kecamatan, yakni Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang mengambil langkah cepat setelah ditetapkannya Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi. Jajaran Muspika mulai mendata pengungsian dan jalur evakuasi.
"Mitigasinya kita data mulai dari pengungsian, jalur evakuasi, hingga lahan membangun posko-posko yang dibutuhkan saat kebencanaan cukup darurat," kata Camat Cibodas Buceu Gartina.
Kemudian, turut diberlakukan piket siaga 24 jam, guna memantau kondisi bencana terutama pada bencana banjir. "Ini sebagai bentuk keseriusan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dalam hal ini, kecamatan dan kelurahan juga sudah memetakan pelayanan kegawatdaruratan ke puskesmas yang memiliki UGD," ujarnya.