Anak Bos Toko Roti Ngaku Khilaf Aniaya Pegawai Hingga Kepalanya Bocor
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Kapolres Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan anak pemilik toko roti di Jakarta Timur, George Sugama Halim mengaku khilaf telah menganiaya pegawainya sendiri hingga kepalanya bocor.
"Saya khilaf," kata George saat menjawab pertanyaan dari Kombes Nicolas, di Polres Jakarta Timur, Senin, 16 Desember 2024.
Kemudian, Kombes Nicolas juga bertanya kepada George apakah dia menyesali perbuatannya atau tidak. Namun, ia hanya menganggukan kepalanya.
George juga tidak berkomentar ketika ditanya Kombes Nicolas alasan dirinya ingin DAD mengantarkan makanan ke kamar pribadinya. Padahal, hal itu bukanlah tugas dari DAD.
"No comment," kata George.
Sebagai informasi, Polisi berhasil menangkap George Sugama Halim, anak bos toko roti di Jakarta Timur, setelah melakukan pengejaran intensif hingga ke wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Pria tersebut sebelumnya viral karena penganiayaan terhadap seorang karyawati berinisial DAD ditemukan bersembunyi di sebuah kamar hotel.
George diamankan pada Senin 16 Desember 2024 sekitar pukul 00.00 WIB di Hotel Anugerah, Sukabumi. Tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Petugas mengetuk pintu kamar hotel sebelum akhirnya dibukakan oleh penghuni. George yang saat itu berada di atas tempat tidur tidak melakukan perlawanan dan tampak baru bangun tidur.
Selain George, ada seorang pria lain di dalam kamar saat penangkapan berlangsung. Setelahnya, George langsung digiring oleh polisi untuk dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur guna pemeriksaan lebih lanjut.
Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari laporan DAD, seorang karyawati yang menjadi korban penganiayaan George.
Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial setelah video kekerasan yang dilakukan George tersebar luas. Dalam video itu, George tampak melemparkan berbagai barang, termasuk mesin EDC dan kursi, ke arah korban hingga menyebabkan luka di kepala.
DAD mengungkap bahwa aksi penganiayaan tersebut sudah terjadi berulang kali, dengan George kerap menghina dirinya dengan sebutan merendahkan.
Tidak hanya itu, George juga sempat mengklaim dirinya kebal hukum, yang membuat laporan korban mandek selama dua bulan sebelum akhirnya ditindaklanjuti.
Sebagai korban, DAD meminta agar kasus ini diselesaikan dengan cepat untuk memberikan efek jera bagi pelaku. DAD juga mengungkap adanya korban lain yang mengalami perlakuan serupa dari George. Beberapa dari mereka bahkan memutuskan untuk berhenti bekerja karena tidak tahan dengan perlakuannya.