Banjir Rob Rendam Jakarta Utara: 6 RT dan 2 Ruas Jalan Terdampak, Pintu Air Siaga 1
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan terjadinya banjir rob di sejumlah wilayah Jakarta Utara. Fenomena ini mengakibatkan enam rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan tergenang air. Banjir disebabkan oleh pasang air laut yang meningkat signifikan akibat fase Bulan Baru.
“BPBD mencatat genangan saat ini terjadi di 6 RT, atau setara dengan 0,019 persen dari total 30.772 RT di DKI Jakarta. Selain itu, terdapat dua ruas jalan yang ikut terdampak,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangan resminya pada Minggu, 15 Desember 2024.
Isnawa merinci wilayah terdampak, di antaranya:
1. Kelurahan Marunda: Tiga RT mengalami banjir dengan ketinggian air mencapai 40 cm.
2. Kelurahan Pluit: Tiga RT lainnya terendam dengan ketinggian air antara 80 hingga 90 cm.
Selain pemukiman, dua ruas jalan juga tidak luput dari genangan, yaitu:
• Jalan RE Martadinata dengan ketinggian air 25 cm.
• Jalan Lodan Raya dengan ketinggian air mencapai 30 cm.
Data ini dihimpun BPBD hingga pukul 11.00 WIB.
Pintu Air Siaga 1
Menurut Isnawa, banjir rob kali ini terjadi karena kombinasi fenomena pasang maksimum air laut dan fase Bulan Baru yang memperburuk ketinggian air di wilayah pesisir Jakarta. Kondisi ini menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan, yang berada di kawasan Jakarta Utara, dalam status Siaga 1 sejak pukul 08.00 WIB.
“Pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Bulan Baru meningkatkan risiko banjir pesisir (rob) di kawasan utara Jakarta. Saat ini, Pintu Air Pasar Ikan telah mencapai status bahaya atau Siaga 1,” jelas Isnawa.
Untuk menangani genangan, BPBD bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Tim gabungan juga berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat.
“Upaya penyedotan air terus dilakukan untuk mempercepat surutnya genangan. Kami juga memastikan tali-tali air berfungsi optimal untuk mencegah air meluap lebih parah,” tambahnya.
BPBD menargetkan genangan air akan surut dalam waktu singkat dengan memanfaatkan pompa penyedot air dan langkah-langkah strategis lainnya. Monitoring terhadap situasi banjir juga dilakukan secara berkala untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan ketinggian air.
Isnawa mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan pesisir, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan. BPBD juga mengingatkan warga agar segera melapor jika terjadi peningkatan genangan atau kondisi darurat lainnya melalui saluran resmi.
Fenomena banjir rob ini kembali menyoroti pentingnya sistem pengelolaan air yang terintegrasi di wilayah DKI Jakarta, terutama untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang memengaruhi dinamika pasang surut air laut.