Murid SMA di Jaksel Diduga Jadi Korban Penganiayaan Kakak Kelas, Kepala Sekolah Blak-blakan Begini

Ilustrasi aksi bullying atau penganiayaan, kekerasan anak
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

Jakarta, VIVA – Seorang siswa SMA Negeri di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berinisial ABF diduga telah menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya yang berinisial F bersama dengan rekan lainnya. Kepala Sekolah dari SMA Negeri itu buka suara.

Asah Pengalaman, Siswa Jago IT asal Indonesia Keliling Tiga Negara untuk Mengajar

Kepala Sekolah SMA Negeri di Jaksel, Sunaryo membenarkan adanya dugaan penganiayaan tersebut. Dia bersama pihak sekolah sudah melakukan penanganan di lingkungan sekolah.

"Benar adanya pak kami dari pihak sekolah sudah melakukan penanganan mulai dari konfirmasi memanggil korban, orangtua korban, para pelaku, orangtua para pelaku," ujar Sunaryo kepada wartawan, Kamis 12 Desember 2024.

Gara-gara Pertengkaran Anak, Pria di Tangerang Bacok Tetangga

Ilustrasi penganiayaan

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Sunaryo mengakui pihak sekolah juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan.

Siswa SMA di Jaksel Diduga jadi Korban Penganiayaan Kakak Kelas hingga Luka Serius

"Karena banyak maka ada proses yang kami lalui sejak tanggal 4 Desember sampai saat ini kami melakukan koordinasi dengan sudin dan dinas, besok kami akan mediassi dengan orangtuanya," kata Sunaryo.

Dia menyebut, sejatinya korban dengan pelaku mulanya saling berteman seperti anak murid yang lainnya. Sunaryo belum bisa mendetail peristiwa dugaan penganiayaan antar muridnya, pasalnya kini ia juga masih mendalami motifnya.

"Sebelumnya mereka berteman, Kelas X berteman dengan kelas XII, kelima anak kelas XII satu kelas XII-E. Proses berjalan, sambil menggali motif, dan sekarang kami mau silaturrahim ke rumah korban," tukasnya.

Sebelumnya, seorang siswa SMA Negeri di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berinisial ABF diduga telah menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya yang berinisial F bersama dengan rekan lainnya. Dugaan penganiayaan yang dialami ABF terjadi pada bulan November 2024 lalu.

Atas dugaan peristiwa tersebut, keluarga ABF melaporkannya kepada Polres Metro Jakarta Selatan pada 4 Desember 2024 kemarin.

Terkait dengan laporan dugaan penganiayaan siswa SMA Negeri di Jakarta Selatan, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyebut laporannya sudah diterima penyidik.

"Sudah (laporan sudah diterima)," ujar Nurma Dewi kepada wartawan, Rabu 11 Desember 2024.

Adapun laporan dugaan penganiayaan teregister dengan nomor LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

Nurma menyebutkan bahwa penyidik lebih dulu bakal meminta keterangan lebih lanjut dari ABF terkait dugaan penganiayaan tersebut. Namun, jadwal pemeriksaan belum dapat dipastikan.

"Kami masih mau memeriksa pelapor," kata Nurma.

Dari laporan dugaan penganiayaan, peristiwa diketahui terjadi pada 28 November 2024. Kemudian, ABF yang ini masih duduk di kelas satu, dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah.

Setelah ABF tiba di lokasi, tangan ABF ditarik oleh F, seorang senior yang duduk di kelas tiga. 

Keduanya terlibat cekcok di dalam toilet, hingga F, yang diduga tersulut emosi, memukul tubuh ABF hingga membuatnya tersungkur.

ABF kemudian diminta berdiri kembali, tetapi kembali menjadi korban kekerasan oleh teman-teman F yang sudah berada di sekitar toilet.

Perut dan dada ABF diduga dipukul dan ditendang. Selain itu, sepatu dan ponselnya juga diambil oleh para pelaku.

Akibat tindakan kekerasan tersebut, ABF mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya