Kebakaran Permukiman di Kemayoran: 200 Rumah Hangus, Ribuan Warga Terdampak
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA — Kebakaran besar yang terjadi di kawasan padat penduduk Jalan Kebon Kosong, RW 04, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, telah menghanguskan sekitar 200 rumah semi permanen.
Insiden tragis ini mengakibatkan sekitar 1.800 warga terdampak, memaksa mereka meninggalkan tempat tinggal mereka. Peristiwa yang terjadi pada Selasa siang, 10 Desember ini menambah daftar panjang musibah kebakaran di ibu kota.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Rabu 11 Desember pukul 09.00 WIB, kebakaran ini melibatkan 600 kepala keluarga (KK) yang tersebar di delapan RT dalam satu RW.
“Objek terdampak dalam peristiwa ini kurang lebih 200 rumah tinggal semi permanen dan sebanyak 600 KK atau 1.800 jiwa,” ungkap Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangannya.
Pendataan yang dilakukan BPBD DKI Jakarta menunjukkan rincian warga terdampak berdasarkan kelompok usia. Jumlah balita mencapai 125 jiwa, sementara lansia laki-laki sebanyak 256 jiwa dan lansia perempuan 269 jiwa.
Selain itu, ada 309 laki-laki dan 391 perempuan dewasa yang kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban usia sekolah mencakup laki-laki dan perempuan dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, dengan total mencapai 450 jiwa.
BPBD DKI Jakarta bersama sejumlah pihak terkait telah mendirikan tiga lokasi pengungsian di sekitar area terdampak.
Lokasi tersebut adalah SDN 09 Kebon Kosong, Masjid Al-Ihsan RT02 RW05, dan Lapangan Jusuf Hamka. Isnawa memastikan bahwa para pengungsi mendapatkan bantuan dasar, termasuk makanan, pakaian, dan kebutuhan mendesak lainnya.
“BPBD DKI terus berupaya melakukan penanganan bagi korban dan pengungsi dengan memberikan bantuan hidup dasar dan mendirikan tiga unit tenda pengungsian di sekitar lokasi kejadian,” jelas Isnawa.
Selain memberikan bantuan tempat tinggal sementara, pihak BPBD juga mencatat 13 korban mengalami luka-luka akibat kebakaran tersebut. Para korban luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
Kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik ini membutuhkan penanganan intensif dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat.
Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal, menyatakan bahwa sebanyak 32 unit mobil pemadam kebakaran dan 128 personel diterjunkan ke lokasi.
Tim pemadam bekerja keras menjinakkan api yang dengan cepat menyebar di lingkungan permukiman padat tersebut.
Tingginya intensitas api dan kondisi rumah semi permanen menjadi tantangan tersendiri dalam proses pemadaman.
Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya penerapan standar keamanan listrik di kawasan permukiman padat, terutama di wilayah dengan banyak bangunan semi permanen.
BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, termasuk rutin memeriksa instalasi listrik dan memastikan peralatan elektronik digunakan dengan aman.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi warga yang kehilangan rumah dan harta benda mereka. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat membantu mereka memulai kehidupan baru setelah musibah ini.