Pilkada Usai, GMKI Jakarta Serukan Persatuan dan Penghormatan Hasil Demokrasi

Momentum ini menandai berakhirnya pesta demokrasi, sekaligus membuka babak baru bagi masyarakat untuk melangkah maju dengan persatuan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang mencakup wilayah Jakarta telah mencapai akhir setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengumumkan hasil resmi perolehan suara. 

MK Telah Terima 210 Gugatan Pilkada 2024: Gubernur 2, Bupati 168, Wali Kota 39

Momentum ini menandai berakhirnya pesta demokrasi, sekaligus membuka babak baru bagi masyarakat untuk melangkah maju dengan persatuan.

Menanggapi hasil ini, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menerima dan menghormati hasil Pilkada yang telah ditetapkan. 

Bobby-Surya Menang di 30 Daerah dan Edy-Hasan Unggul di 3 Daerah, Hasil Rekapitulasi KPU Sumut

Ketua GMKI Jakarta periode 2023-2025, Chrysmon Wifandy Gultom, menekankan pentingnya sikap bijak dalam menyikapi hasil pesta demokrasi.

“Proses Pilkada telah menyita banyak tenaga, pikiran, dan waktu. Sebagai warga negara yang memahami nilai-nilai kebangsaan, kita harus bersedia menerima hasil apapun dari pesta demokrasi ini,” ujar Chrysmon dalam keterangannya kepada media, Rabu, 11 Desember 2024

Partisipasi Pemilih di Pilgub Sumut 55,27 Persen, Surat Suara Tak Digunakan 5 Juta Lembar

Lebih lanjut, GMKI Jakarta juga menyerukan pentingnya merajut kembali persatuan yang mungkin sempat terkoyak akibat perbedaan pilihan politik selama Pilkada. 

Chrysmon menegaskan bahwa perbedaan adalah hal yang wajar, namun tidak seharusnya menjadi alasan untuk memutus ikatan kebersamaan.

“Pasca pelaksanaan Pilkada, mari kita tinggalkan perbedaan pilihan politik dan bergandengan tangan untuk membangun Indonesia. Persatuan harus menjadi prioritas utama,” tambahnya.

Menurut Chrysmon, pesan untuk kembali bersatu ini sangat relevan di tengah dinamika masyarakat yang kadang terpolarisasi akibat perbedaan pandangan politik. 

Ia mengingatkan bahwa setiap warga memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan harmoni dan membangun kasih di tengah keberagaman.

“Perbedaan pilihan politik bukanlah alasan untuk memecah belah persaudaraan kita sebagai bangsa. Justru dari perbedaan itu, kita bisa belajar saling memahami dan memperkuat ikatan kebersamaan,” ujarnya.

Selain mengajak masyarakat untuk bersatu, GMKI Jakarta juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras menyukseskan penyelenggaraan Pilkada 2024. 

Chrysmon menyampaikan rasa terima kasih kepada KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri yang telah menjaga kelancaran dan keamanan pesta demokrasi.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada. Upaya mereka telah memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik,” tutur Chrysmon.

Meski begitu, GMKI Jakarta juga menghormati hak pihak-pihak yang merasa keberatan dengan hasil Pilkada untuk menempuh jalur hukum. 

Chrysmon menekankan bahwa mekanisme penyelesaian sengketa hasil Pilkada telah diatur dalam undang-undang, sehingga dapat menjadi langkah korektif yang bermanfaat untuk masa depan.

“Apabila terdapat keberatan terhadap hasil Pilkada, mari kita ikuti prosedur yang berlaku. Sengketa hasil Pilkada bisa menjadi momentum untuk evaluasi bersama, agar penyelenggara pemilu ke depan dapat bekerja lebih baik dan memastikan seluruh masyarakat dapat menggunakan hak politiknya secara optimal,” pungkasnya.

Dengan pesan ini, GMKI Jakarta berharap seluruh elemen masyarakat dapat kembali bersatu, menjadikan hasil Pilkada sebagai landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik dan penuh harmoni.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Angka Golput di Pilkada 2024 Tinggi, Wamendagri: Faktor Cuaca dan Jenuh

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya mengungkap ada banyak faktor yang menyebabkan angka golongan putih (golput) tinggi pada kontestasi Pilkada Serentak 202

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024