KPU Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Capai 58 Persen

Komisioner KPU Jakarta, Fahmi Zikrillah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menyebutkan, partisipasi pemilih di Jakarta hanya mencapai 58 persen. Angka tersebut didapat usai rekapitulasi suara ketiga pasangan calon di tingkat 6 kabupaten/kota.

KPU Undang RK-Suswono dan Dharma-Kun ke Penetapan Gubernur Jakarta Terpilih

"Hasil rekapitulasi dari masing-masing kota ini sudah selesai dan kami mencatat tingkat partisipasi di DKI Jakarta ini mencapai 58 persen," kata Komisioner KPU Jakarta, Fahmi Zikrillah kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis, 5 Desember 2024.

Di sisi lain, Fahmi membantah formulir C6 atau surat undangan pencoblosan yang tak terdistribusi menjadi penyebab menurunnya partisipasi pemilih. 

KPU Pastikan Tunduk Putusan MK yang Hapus Ambang Batas Pencalonan Presiden

Ilustrasi warga mengikuti pemungutan suara ulang pemilihan umum (Pemilu) 2019 di TPS 27 Kelurahan Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Photo :
  • VIVA

Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melalukan sosialisasi secara berkala untuk menyampaikan tahapan pencoblosan Pilkada Jakarta di berbagai platform media sosial.

PKS Sebut Putusan MK Hapus Presidential Threshold "Telat" tapi Tetap Diapresiasi

"Saya kira C pemberitahuan itu sifatnya hanya memberitahukan saja. Sementara kami sudah melakukan banyak sosialisasi melalui media sosial, media online, dari teman-teman media juga sudah menyampaikan tahapan-tahapannya," kata Fahmi.

"Jadi saya kira tidak ada pengaruh, atau tidak menjadi penyebab C pemberitahuan terdistribusikan menjadi alasan tingkat partisipasi menjadi rendah. Saya kira tidak ada korelasinya," ujarnya. 

Namun, KPU Jakarta akan mengevaluasi dan mengkaji secara komprehensif terkait menurunnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta serentak 2024 ini.

"Tentu kami akan lakukan evaluasi dan kajian secara komprehensif ya untuk mendapatkan data yang lengkap, apa yang menjadi alasan ataupun menjadi faktor penyebab daripada menurunnya tingkat partisipasi di Jakarta," ujarrnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya