Maryadi, ABK yang Hilang di Muara Angke Ditemukan Tewas Mengapung

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Indrawienny Panjiyoga, menjelaskan bahwa temuan jasad Maryadi berawal dari pemantauan tim Basarnas yang sedang berjaga di sekitar lokasi kejadian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Maryadi (21) yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, ditemukan tewas. Jasadnya ditemukan mengapung di sekitar Dermaga Pengedokan, Muara Angke, pada Minggu 24 November 2024 malam.

Basarnas Ungkap Kronologi 2 Pekerja Tewas Hanyut di Sungai Langkat

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Indrawienny Panjiyoga, menjelaskan bahwa temuan jasad Maryadi berawal dari pemantauan tim Basarnas yang sedang berjaga di sekitar lokasi kejadian.

“Pada Minggu, 24 November 2024, sekitar pukul 19.30 WIB, tim Basarnas yang berada di Dermaga Pengedokan melihat benda mencurigakan mengapung di kolam dermaga,” ujar AKBP Indrawienny pada Senin 25 November 2024.

Hujan Deras Guyur Lokasi Longsor Pekalongan, 1 Korban Belum Bisa Ditemukan

Setelah mendekati benda tersebut, tim Basarnas memastikan bahwa itu adalah jasad Maryadi yang sebelumnya dilaporkan hilang.  Jenazah langsung dievakuasi menggunakan perahu dan dibawa ke pangkalan Basarnas di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara.

“Setelah dipastikan bahwa itu jasad korban, tim Basarnas segera melakukan evakuasi dan membawanya ke pangkalan menggunakan perahu,” tambahnya.

Cari 5 Korban Lagi, SAR Kerahkan 1.300 Personil Gabungan Cari Korban Longsor Pekalongan

Kronologi Hilangnya Korban

Sebelumnya, Maryadi dilaporkan menghilang setelah nekat berenang ke tengah laut di Dermaga Pengedokan pada Sabtu 23 November 2024, Kejadian ini disaksikan langsung oleh rekannya, Sumardi.

Sumardi menyebut bahwa ia awalnya melihat Maryadi berjalan di sekitar dermaga tanpa ada tanda-tanda mencurigakan. Namun, tiba-tiba Maryadi turun ke air dan mulai berenang ke arah tengah laut.

Saat itu, Maryadi sempat meminta pertolongan karena terlihat kesulitan berenang dan mulai tenggelam.  Namun, Sumardi mengaku tidak mampu memberikan bantuan karena dirinya sendiri tidak bisa berenang.

“Korban sempat meminta tolong, tetapi saksi tidak bisa menolong karena tidak memiliki kemampuan berenang,” terang Kapolres.

Kejadian ini menjadi peringatan penting mengenai bahaya berenang di wilayah perairan dermaga tanpa pengawasan yang memadai. Penemuan jasad Maryadi mengakhiri pencarian yang dilakukan oleh tim Basarnas selama dua hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya