Ekosistemnya Diminta Diperkuat, Karena Transaksi Dengan Ini Lebih Aman
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Penguatan ekosistem dinilai sangat penting untuk dilakukan, agar publik semakin nyaman dan berbondong-bondong untuk menggunakan transaksi digital dalam aktivitas ekonominya. Seperti penggunaan QRIS.
Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia atau Inaplas dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC), menilai penggunaannya lebih aman. Tetapi ekosistem itu harus diperkuat sehingga penggunaannya akan semakin luas.
Sekretaris Jenderal Inaplas, Fajar Budiono mengatakan, beberapa kali melakukan diskusi bersama Bank Indonesia terutama soal penggunaan QRIS. Sosialisasi terus dilakukan, sehingga pengetahuan masyarakat di daerah soal penggunaan QRIS akan lebih luas.
"Jadi dari sisi barang jadi plastik cukup membantu ya. Terutama di barang jadi plastiknya sudah lumayan banyak yang transaksi pakai digital. Tinggal nanti ekosistemnya diperkuat lagi. Memang untuk yang transaksi besar-besarnya kan belum," ujar Fajar saat dikonfirmasi, dikutip Selasa 19 November 2024.
Lebih lanjut dia menjelaskan, di industri olefin, aromatik, dan plastik Penggunaannya di pasar-pasar retail. Kata dia, membantu dari segi kemudahan.
"Yang jelas lebih aman dan lebih praktis. Kemudian juga tidak repot menggunakan kembalian tunai," katanya.
Diakuinya, QRIS sudah masuk ke pasar-pasar tradisional. Saat ini transaksi dari distributor ke retail sudah banyak menggunakan QRIS. Tetapi besaran transaksinya masih terbatags.
Fajar menerangkan, lebih banyak digunakan untuk single digit. Untuk itu penting buat sosialisasi ke masyarakat. Sehingga ke depan masyarakat punya pemahaman yang dalam menggunakan QRIS.
"Ini masalah kebiasaan ya. Harus coba dipromosikan terus-menerus. Bahwa kemudahan-kemudahan yang ada di Qris ini. Itu transaksinya aman. Kemudian yang kedua juga lebih gampang dan lebih cepat. Jadi tidak perlu bawa duit tunai. Kemudian juga tidak perlu ada kembalian juga," tambahnya.
Direktur Utama PT TDC, Indra sepakat digitalisasi transaksi membuat bisnis lebih transparan. Ia mencontohkan produk aplikasi milik perusahaannya Posko Lite yang memiliki menu yang dirancang khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beralih dari pencatatan manual ke sistem digital yang lebih modern dan efisien.
“Dengan berfokus pada kecepatan dan akurasi pencatatan penjualan. POSKU Lite menawarkan sejumlah fitur unggulan untuk mendukung operasional harian UMKM,” ujar Indra.
Indra menjelaskan Posku Lite bisa diunduh secara gratis di Google Play Store dan pengelolaan satu akun bisa digunakan atau dimanfaatkan oleh beberapa penguna. Sehingga pemilik UMKM bisa membagi pengelolaan akun aplikasi kepada karyawan atau cabang toko yang ada. “Pemilik UMKM bisa memantau semua transaksi yang berjalan sesuai keinginannya. Jadi dia bisa melihat keuntungan atau kebutuhan stok barang secara harian, mingguan dan seterusnya,” ujarnya.
Indra menambahkan setiap transaksi akan menghasilkan invoice secara otomatis. Invoice dapat dicetak melalui printer Bluetooth. Bukan hanya itu, Invoice juga dapat dikirim ke WhatsApp atau e-mail customer. Selain itu, pengembangan fitur Posku Lite secara berkala juga terus diperbarui sesuai saran dan kebutuhan pasar.
“Metode pembayaran beragam, QRIS, bank transfer dan uang tunai. Sementara untuk penarikan dana dilakukan 1x 24 jam. Oh iya, kita juga sediakan fitur diskon disitu,“ kata Indra.
Satu hal yang membuat aplikasi Posku Lite berbeda dengan yang lain adalah White Label/ Kustomisasi Aplikasi. Aplikasi Posku Lite dapat dikemas ulang (re-branding) menggunakan nama dan identitas partner (nama POS, logo dan warna pada tampilan aplikasi).
“Tim kami akan mendaftarkan POSKU Lite versi partner komunitas ke Google Play. Sekali lagi ini cocok sekali untuk UMKM, karena ini Solusi sederhana dan efektif untuk mengelola transaksi harian dengan cepat dan akurat, dan transparan,” tutup Indra.