6 Perjalanan KRL Terdampak Banjir Rob di Jakut, Pintu Air Pasar Ikan Siaga 1
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Banjir luapan air laut (rob) yang terjadi di Jakarta Utara (Jakut) pada Senin, 18 November 2024, memberikan dampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk layanan kereta rel listrik (KRL).
Salah satu dampak utama dari fenomena ini adalah pembatalan sejumlah perjalanan KRL yang terhambat akibat genangan air di jalur rel. Banjir rob ini mengganggu kelancaran transportasi publik dan menyebabkan keterlambatan bagi banyak penumpang.
Menurut keterangan resmi dari KAI Commuter Indonesia (KCI) yang disampaikan melalui akun Twitter @CommuterLine, terjadi genangan air di jalur hulu dan hilir antara Stasiun Tanjung Priok dan Jakarta Kota yang mengakibatkan perjalanan kereta tidak dapat dilalui.
Akibatnya, KCI terpaksa membatalkan enam perjalanan KRL, yang terdiri dari enam kereta dengan rute yang menghubungkan Stasiun Tanjung Priok dan Jakarta Kota. Pembatalan ini berdampak pada ratusan penumpang yang harus mencari alternatif transportasi lain.
Enam perjalanan KRL yang dibatalkan akibat banjir rob tersebut adalah:
1. KA 2431A (Tanjung Priok-Jakarta Kota)
2. KA 2491B (Tanjung Priok-Jakarta Kota)
3. KA 2439A (Tanjung Priok-Jakarta Kota)
4. KA 2432A (Jakarta Kota-Tanjung Priok)
5. KA 2490B (Jakarta Kota-Tanjung Priok)
6. KA 2442A (Jakarta Kota-Tanjung Priok)
Setelah mengalami gangguan, KCI memberikan kabar baik bahwa perjalanan KRL antara Stasiun Tanjung Priok dan Jakarta Kota kembali dapat dioperasikan, meskipun dengan pengaturan khusus.
Untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang, kecepatan kereta dibatasi hingga 5 km per jam pada jalur yang terkena dampak banjir rob.
KCI juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat situasi ini.
Di luar gangguan transportasi, banjir rob juga menyebabkan tergenangnya sejumlah kawasan di Jakarta Utara.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hingga pukul 13.00 WIB, genangan banjir rob masih terjadi di beberapa wilayah, khususnya di Kelurahan Pluit dan Kelurahan Marunda.
Tercatat ada tiga Rukun Tetangga (RT) yang masih terendam air, dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 20 cm. Wilayah-wilayah yang terdampak ini meliputi perumahan penduduk serta jalan-jalan utama.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga menginformasikan bahwa empat ruas jalan di Jakarta Utara masih tergenang banjir rob, dengan ketinggian air yang bervariasi antara 25 hingga 40 cm. Keempat ruas jalan tersebut adalah:
1. Jalan RE Martadinata (depan Jakarta International Stadium) di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan kedalaman 25 cm.
2. Jalan Hiu di Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, dengan kedalaman 40 cm.
3. Jalan Cumi di Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, dengan kedalaman 25 cm.
4. Jalan Tuna di Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, dengan kedalaman 30 cm.
Namun, meskipun banjir rob masih merendam beberapa wilayah, BPBD DKI Jakarta juga melaporkan adanya penurunan genangan di beberapa titik, termasuk di Marunda, yang sudah surut di salah satu RT-nya.
BPBD DKI Jakarta mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi genangan yang bisa bertambah akibat fenomena cuaca yang dipengaruhi oleh fase bulan baru pada tanggal 14 hingga 21 November 2024, yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pintu Air Pasar Ikan di Jakarta Utara juga telah berada pada status Siaga 1, yang menunjukkan adanya ancaman tinggi terhadap banjir rob.
Sebagai langkah pencegahan, BPBD DKI Jakarta menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan siap siaga terhadap potensi banjir.
Dalam keadaan darurat, masyarakat diminta segera menghubungi nomor telepon 112 untuk mendapatkan bantuan.
Kehadiran banjir rob yang menggenangi beberapa area penting di Jakarta Utara ini juga menunjukkan urgensinya untuk memperkuat sistem mitigasi bencana, terutama dalam menghadapi potensi perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut yang semakin meningkat.