Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Berada di Posisi 17 Besar Terburuk Dunia
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA - Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi ini dilaporkan masuk urutan 20 besar terburuk di dunia. Posisi Jakarta berada di urutan 17.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta di angka 127 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Hal itu bisa merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif. Selain itu, bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sementara, kualitas udara kategori sedang apabila kualitas udaranya yang tak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan. Namun, kualitas kategori sedang berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Kemudian, kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan. Selain itu, tak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Delhi, India di angka 758, urutan kedua Lahore, Pakistan di angka 430
Selanjutnya, urutan ketiga Baghdad, Iraq di angka 237, urutan keempat Dhaka, Bangladesh di angka 215, dan urutan kelima Sarajevo, Bosnia di angka 190.
Urutan ketujuh Kampala, Uganda di angka 183, urutan kedelapan Kolkata, India di angka 179, urutan kesembilan Tashkent, Uzbekistan di angka 172 dan urutan kesepuluh Hanoi, Vietnam di angka 168.
Â