Survei Tunjukkan Elektabilitas Naik, Pramono Anung Pede Raih Lebih dari 50% Suara
- Youtube KPU DKI
Jakarta, VIVA – Survei terbaru dari Saiful Mujani Research Center (SMRC), menunjukkan adanya tren kenaikan yang melonjak bagi pasangan calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung - Rano Karno di Pilkada Jakarta dengan elektabilitas 46 persen.
Namun dalam survei itu, 9,8 persen responden belum menentukan pilihannya. Pramono percaya diri dan optimis jika pemilih yang belum menentukan pilihan dibagi menjadi dua pemilih, maka ia sudah mendapat suara lebih dari 50 persen.
"Kan saya di 46 persen, undecided voters 9,8 persen. Kalau undecided bagi dua aja kan sebenarnya sudah, yang paling penting sudah di atas 50 persen," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu, 13 November 2024.
Meski begitu, elektabilitas yang diperoleh berdasarkan survei SMRC itu tidak mengendurkan semangatnya untuk tetap turun ke masyarakat dan melakukan kegiatan hingga 11 titik dalam sehari.
Pria kelahiran Kediri itu juga sudah menjelaskan kepada tim untuk tetap bekerja seperti biasa. Tidak ada pengurangan agenda kegiatan untuk terus menemui warga Jakarta.
"Sekali lagi seperti yang saya sampaikan, saya tetap akan bersosialisasi seperti biasa, karena waktu kurang 15-16 hari dan terakhir kita berkampanye tanggal 23," ujar Pramono.
Sebelumnya diberitakan, lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil survei terbarunya terkait Pilkada Jakarta 2024. Hasilnya, pasangan calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung - Rano Karno teratas dengan elektabilitas 46 persen.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irfani menjelaskan bahwa pasangan Ridwan Kamil - Suswono mendapat 39,1 persen, sedangkan Dharma Pongrekun - Kun Wardhana hanya 5,1 persen.
"Pasangan M. Ridwan Kamil-Suswono 39,1 persen, Pramono Anung-Rano Karno 46,0 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1 persen. Dan yang belum tahu 9,8 persen," kata Deni dalam keterangannya, Rabu, 13 November 2024.
Lebih jauh Deni mengungkapkan perbedaan elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono meningkat signifikan dalam rentang tiga minggu. Di mana selisih dukungan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK– Suswono dalam survei terakhir (31 Oktober – 9 November 2024) sekitar 6,9 persen, signifikan secara statistik.
Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1210 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50 persen, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63 persen dari total sampel, spot check secara random sebesar 20 persen dari total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti," ujarnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan keterkenalan Pramono Anung (55 persen) masih lebih rendah dibanding Ridwan Kamil (92 persen) sebagai sesama calon gubernur. Tapi pasangan Pramono Anung, yakni Rano Karno, sangat populer bagi warga Jakarta (dikenal oleh 93 persen). Dari sisi kualitas, tingkat penerimaan terhadap Pramono Anung dan Rano Karno juga lebih positif dibanding calon lainnya.
"Di antara yang tahu, yang suka kepada Rano Karno mencapai 92 persen, sementara tingkat kesukaan Pramono Anung sekitar 77 persen. Tingkat penerimaan kedua tokoh itu lebih tinggi dibandingkan dengan tokoh atau calon-calon lainnya, Ridwan Kamil (74 persen), Suswono (61 persen), Dharma Pongrekun (57 persen), dan Kun Wardana (59 persen). Ini menjelaskan mengapa pasangan Pramono-Rano sementara unggul secara signifikan untuk sementara ini," ujarnya.