8 Korban Tewas Kebakaran Pabrik di Bekasi Teridentifikasi, Ini Identitasnya
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Jakarta, VIVA - Sebanyak delapan korban kebakaran kebakaran di PT. Priscolin dan PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Raya Kaliabang Bungur, Medan Satria, Kota Bekasi, berhasil teridentifikasi. Delapan korban itu sebelumnya dilaporkan hilang.
"Delapan dari sembilan korban yang dilaporkan hilang telah teridentifikasi dengan DNA dan gigi," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono, Jumat, 8 November 2024.
Namun, masih ada dua jasad lagi yang belum teridentifikasi. Kepala Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama menambahkan, ada dua kantong body part yang perlu pendalaman guna menguak identitasnya.
Adapun jasad yang sudah teridentifikasi bakal diserahkan ke pihak keluarga hari ini.
Berikut ini identitas jasad yang terlah teridentifikasi:
1. Daniel Sihombing, laki-laki 27 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
2. Rahmat, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan DNA;
3. Rizki Adam, laki-laki 24 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
4. Wibi Winarno, laki-laki 33 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
5. Jatmiko, laki-laki 37 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan DNA;
6. Tuin Saputra, laki-laki 45 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
7. Rahmat Hidayatullah, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
8. Yana Suryana, laki-laki 43 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
Sebelumnya, kebakaran besar melanda pabrik di Medan Satria, Kota Bekasi, pada Jumat 1 November 2024 pagi.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Namar Naris, menjelaskan sumber awal api berasal dari ledakan yang terjadi pada salah satu alat produksi di pabrik.
“Api berasal dari ledakan alat produksi,” kata Naris kepada wartawan pada Jumat malam.
Menurut dia, ledakan ini mengeluarkan percikan api yang langsung menyambar bahan-bahan mudah terbakar di sekitar lokasi produksi.