Pemkab Tangerang Turunkan Tim Ahli Tangani Longsor dan Tanah Ambles

Titik longsor dan amblesnya jalan di Tangerang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA - Pemerintah Kabupaten Tangerang menerjunkan tim ahli terkait peristiwa longsor dan jalan ambles sedalam tujuh meter di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang, Hendri Hermawan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait dengan penanganan lebih lanjut dan tim ahli ITB.

"Kemungkinan ahli dari ITB akan cek untuk jaga-jaga jangan sampai ada longsor susulan, lalu kami juga berkoordinasi ke BBWS, karena ini juga kewenangan BBWS terkait sungai (Sungai Cimanceuri) untuk nantinya penentuan langkah selanjutnya," katanya, Rabu, 6 November 2024.

Jalur Medan-Berastagi Bisa Dilalui, Pemprov Sumut Akan Bangun Tembok Pembatas Longsor

Lokasi jalan amblas dan longsor di Tangerang

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Hendri melanjutkan, bila pihaknya akan mengkaji secara objektif terkait penanganan dan penyebab longsor dan amblesnya jalanan setempat.

"Tim ahli akan turun untuk menentukan secara objektif. Dan terkait dengan titik penampungan air yang tepat berada di samping lokasi yang longsor, sudah sesuai dengan kajian," ujarnya.

Sementara itu,Ketua Tim Geofisika pada BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Sutiyono mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan terkait dengan intensitas hujan yang diprediksi masih tinggi hingga hari ini.

"Adanya bencana ini, kami juga keluarkan peringatan soal intensitas hujan yang tinggi hingga siang ini. Di mana, sampai pukul 15.00 WIB nanti adanya hujan disertai dengan petir," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, BMKG meminta agar lokasi longsor dapat dijaga ketat dan dilakukan peningkatan kewaspadaan, karena pergeseran tanah diprediksi masih akan terjadi bila terdapat dorongan air di sekitar lokasi kejadian.

"Kalo intensitas hujan tinggi, kemungkinan iya (terjadi pergeseran tanah), artinya itu kekuatan daripada air menggerakkan tebing-tebing tadi. Makanya, mengingat lokasi ini dekat dengan kawasan hunian yang sedang dibangun, saya sarankan ke pengembang untuk tidak terlalu mendekat, begitu juga masyarakat," ujarnya.

Ketebalan Es di Pegunungan Jayawijaya Susut Drastis hingga Tersisa 4 Meter, Menurut BMKG
Pohon tumbang di Jakarta Barat

Fenomena Angin Kencang Melanda Jakarta, BMKG Ungkap Pemicunya

Menurut BMKG, fenomena angin kencang di Jabodetabek diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2024. 

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2024