Mempermudah Anggota, Digitalisasi Lebih Terjamin Keamanannya Dibanding Cash

Praktisi IT dan Digital Marketing, Indra
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Digitalisasi menjadi suatu yang terus dikembangkan saat ini. Termasuk dalam sektor keuangan yang mengembangkan transaksi digital seperti QRIS. Dengan digitalisasi, dinilai jauh lebih aman dibanding membawa cash.

APDI Jakarta Setuju Ekosistem Digital Ditingkatkan, Pemerintah Harus Libatkan Banyak Pihak

"Secara positif untuk mempermudah transaksi perdagangan dan pencatatannya dan patut terus didorong secara maksimal. Keamanannya juga lebih terjamin dibanding membawa uang cash," ujar Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi), Iskandar, dikutip Sabtu 2 November 2024.

Apepi dan Trans Digital Cemerlang (TDC), sependapat kalau digitalisasi ini membantu pengusaha dalam pencatatan transaksi mereka. Ini disambut positif bagi para pengusaha.

Bayar Klaim Asuransi Alat Berat Rp 900 Juta, BRI Insurance Pastikan Proses Klaim Tak Bertele-tele

Diakui oleh Iskandar, keberadaan digitalisasi keuangan seperti QRIS ini memang membantu pihaknya dalam pencatatan perdagangan dunia usaha. Sebab tidak perlu lagi menggunakan uang kertas.

"Buat dunia usaha lebih praktis dan mungkin buat pemerintah akan lebih efisien karena hanya mencetak uang baru sesuai kebutuhan dan mudah mendapatkan data transaksi atau perputaran uang. Tentunya hal ini bisa ditanyai langsung ke pemerintah," imbuh Iskandar.

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 86 Miliar di Kuartal III-2024, Naik 71 Persen

Kata dia, selama ini anggota Apepi terbantu dengan adanya transaksi digital. Faktor lebih aman menjadi salah satu alasan para pengusaha kerap menggunakan transaksi digital.

"Secara fakta di lapangan belum ada komplain atau keberatan mengenai transaksi digital dari para anggota Apepi," kata Iskandar.

Praktisi digital yang juga Dirut TDC,Indra, mengatakan beberapa hal yang patut dketahui pengusaha saat akan bermitra dengan penyedia layanan keuangan digital. Seperti perusahaan tersebut sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang managemen mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Managemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang sistem keamanan Informasi.

“Khusus ISO Sistem Keamanan Informasi, perusahaan melibatkan serangkaian langkah seperti penetapan kebijakan keamanan informasi, pengembangan dan implementasi kontrol keamanan yang tepat, penilaian risiko serta pemantauan dan peninjauan secara berkala. Perusahaan kami sudah dilengkapi itu, dan kami tergabung dalam Indonesian Fintech Association (AFTECH),” jelasnya.

Hal lain yang bisa jadi perhatian khusus adalah fitur dari aplikasi yang ditawarkan. Ia mencontohkan aplikasi yang dikeluarkan perusahaannya yakni Posku Lite. Posku Lite yang menyediakan system pembayaran melalui QRIS, membatasi waktu transaksi. 

“Posku Lite mengunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu 2 menit. Ini langkah proaktif kami untuk menghindari penyalahgunaan yang lebih luas,” ujarnya.

Menurutnya perlu juga menggandeng perusahaan digital. Terutama untuk penyediaan aplikasi dengan fitur yang lebih lengkap dan gampang dipahami. Ia kembali mencontohkan fitur Kasirku di Posku Lite merupakan fitur utama untuk berjualan.

Dengan Fitur Kasirku, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui Cash, QRIS, dan Bank Transfer.

“Dalam fitur itu memudahkan pedagang untuk merubah atau menambah info mengenai harga produk,” tambahnya.

Terkait dengan kemudahan laporan keuangan (cash flow) Indra mengatakan fitur Kasirku menyediakan riwayat transaksi penjualan, harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Data setiap transaksi dicatat dan disimpan secara sistematis, sehingga memungkinkan pengguna untuk meninjau kembali aktivitas penjualannya dengan muda.

“Proses money settlement diselesaikan maksimal 24 jam setelah pembayarannya diterima. Dana akan otomatis dikirim ke rekening yang terdaftar,” tegasnya.

Indra mengatakan saat ini pihaknya sedang mengembangkan PPOB atau Payment Point Online Bank yakni sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Dalam hal ini, pembayaran yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai dari PLN, BPJS, PDAM, telepon, pulsa, internet, paket data, asuransi, kartu kredit, multi finance, hingga voucher game.

“Semakin besar manfaatnya, semakin mudah penggunaannya dan gratis, pasti diminati masyarakat. Transaksi digital itu suatu keniscayaan, suka atau tidak, putaran ekonomi Indonesia akan semakin digital,” ujarnya.

Ilustrasi tersangka kasus kejahatan diborgol

WNI Ditangkap Imigrasi AS, Diduga Terlibat 'Black Money Scam'

Seorang WNI berinisial TTH ditangkap otoritas imigrasi Amerika Serikat pada hari Rabu 30 Oktober 2024 atas dugaan membawa uang palsu untuk skema “black money” ke AS.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024