Ridwan Kamil Ingin Buat SMP dan SMA Negeri Dalam Satu Lokasi, Ini Alasannya
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil alias RK berencana membangun SMP dan SMA negeri dalam satu lokasi. Ridwan Kamil menilai langkah tersebut sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan akses pendidikan, terutama terkait zonasi dan keterbatasan lahan untuk membangun sekolah baru.
"Kalau sekolah swasta bisa, kenapa sekolah negeri tidak bisa? Swasta seringkali menggabungkan SD, SMP, dan SMA dalam satu lokasi," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan, di Jakarta Timur, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu menyebutkan, solusi ini akan sangat efektif di daerah dengan lahan terbatas. "Inovasi ini bisa jadi solusi agar anak-anak tidak perlu jauh-jauh mencari sekolah," ujar dia.
Ridwan Kamil menambahkan, pemerintah perlu berpikir kreatif untuk mengatasi masalah lahan di Jakarta. Ia optimistis program ini akan membantu mengurai masalah pendidikan di wilayah yang sulit membangun fasilitas baru.
Sebagai informasi, calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, buka-bukaan konsep urban planning atau perencana kota yang diusungnya jika memimpin Jakarta kelak.
Dalam program 'One on One' di TV One bersama Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat itu menjelaskan bahwa tata kota itu ada yang sifatnya merapikan atau memperbaiki yang ada, dan ada yang sifatnya membuat kawasan baru sebagai pusat bisnis baru.
"Untuk perkampungan-perkampungan yang kumuh, kita akan tata. Tidak harus selalu digusur ya. Bisa kita rapihkan, bisa kita tata," kata RK dalam acara 'One on One' TV One bersama Ridwan Kamil, dikutip Sabtu, 19 Oktober 2024.
Saat memimpin Jabar, strategi ini pernah dijalankan RK melalui anggaran renovasi 20 jutaan per rumah, yang merenovasi rumah bilik atau rumah seng menjadi rumah tembok. "Mungkin di Jakarta (perkiraan anggarannya) 3 atau 4 kali lipat, itu juga disiapkan," ujarnya.
Kemudian ada pula program membangun social housing di atas-atas pasar Jakarta yang seluruhnya berjumlah hingga 140 pasar. Dengan lokasi-lokasi yang sudah strategis, namun menurut RK masih belum multifungsi selain hanya sebagai pusat perdagangan. "Harusnya di bawahnya dagang, di atasnya ada apartemen untuk warga kelas menengah," kata RK.
Pembangunan yang juga akan didorong lebih banyak, lanjut RK, adalah menghadirkan pusat bisnis tidak di Jakarta Pusat. Tapi di Jakarta Utara misalnya di Ancol, di kawasan Meruya Jakarta Barat, atau bahkan di daerah-daerah menarik di Jakarta Selatan.
"Sehingga warga Jakarta punya banyak pilihan poinnya. Ketika dia tinggal di Selatan, ternyata ada pusat bisnis baru kan, seperti SCBD. Maka dia termotivasi melamarnya (pekerjaan) di situ saja. Sehingga (tempat) kerja dan tempat tinggalnya enggak terlalu jauh. Konsepnya adalah membuat pusat bisnis baru sambil merapihkan yang sudah ada, utamanya membereskan kekumuhan," ujarnya.
Melalui konsep tiga ekonomi baru, Ridwan Kamil mengaku ingin menjadikan Jakarta di bawah kepemimpinannya menjadi pusat dagang dan bisnis jasa global, dan pusat ekonomi kreatif melalui konser-konser musik, konsep kota kuliner, hingga rencana kota digital melalui Jakarta Digital Academy guna turut memperbanyak lapangan pekerjaan.
Ketiga, RK bakal menjadikan Jakarta sebagai kota ekonomi pariwisata, dengan menyulap Kota Tua menjadi destinasi pariwisata yang lebih besar hingga mengembangkan wilayah Kepulauan Seribu dengan konsep ala-ala Dubai.
"Jadi harus man-made, karena kalau di Jakarta kan enggak punya natural resources terlalu banyak," kata RK.