Masyarakat Disebut Dipermudah saat Pergi Umroh Bila Gunakan Transaksi Ini

Praktisi IT dan Dirut PT TDC Indra
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Masyarakat disebut semakin dipermudah dan tidak sulit lagi, ketika melakukan berbagai transaksi dalam urusan haji hingga umroh. Hal ini karena layanan transaksi digital yang semakin luas, seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

Ketua bidang Haji Asosiasi Kebersamaan Pengusaha Travel Haji Umrah (Bersathu), Sulton, para pengusaha travel haji dan umroh di Indonesia menggunakan QRIS untuk transaksi mereka dengan calon jemaah.

"Biasanya untuk pembayaran muka atau down payment (DP) untuk booking keberangkatan umrah, banyak jemaah yang pilih pakai QRIS, karena nominalnya kan maksimal Rp10 juta," kata Sulton saat dihubungi wartawan.

Banyak Khawatir Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12 Persen, Ini Penjelasan Ditjen Pajak

Asosiasi Kebersamaan Pengusaha Travel Haji Umrah (Bersathu) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC), punya keyakinan yang sama kalau pembayaran seperti QRIS ini membantu masyarakat juga pengusaha.

Sementara untuk pembayaran yang besar untuk keperluan booking tiket pesawat, biaya handling, hingga hotel di Mekkah dan Madinah Arab Saudi masih menggunakan transfer Bank karena keterbatasan jumlah transfer QRIS.

Lindungi Keluarga, Indri Angga Prabowo: Ibu Cerdas Digital Jadi Kunci

Tapi menurut Sulton, BI akan bekerja sama dengan Arab Saudi untuk penggunaan QRIS atau cross border payment. Harapannya bisa digunakan di dua kota suci itu. Sehingga mempermudah masyarakat Indonesia. Kabarnya ini akan optimal pada 2025.

"Tahun depan, jemaah Indonesia tidak perlu perlu penukaran uang. Kami sangat menyambut baik penggunaan QRIS di Arab Saudi. Ini sangat memudahkan karena tinggal scan bisa beli keperluan untuk  ibadah sampai beli oleh-oleh," katanya.

Pemilik Abna Tour itu berharap, kesadaran masyarakat makin meningkat terhadap penggunaan instrumen digital non tunai seperti QRIS ini. Apalagi bila nanti bisa digunakan lintas negara. Tapi bila itu berlaku, harapannya keamanan semakin ditingkatkan. 

Sementara itu, praktisi IT dan juga Dirut Utama PT TDC, Indra, membenarkan keuntungan bagi masyarakat bila penggunaan digital dalam transaksi. Dia mencontohkan, produk perusahaannya yakni Poskulite yang menyediakan system Point Of Sales (POS). 

“Poskulite gratis saat diunduh, transaksi cepat dan tepat kurang dalam 1 menit,  dan poskulite  mengunakan QRIS dinamis dengan waktu 2 menit,” lanjutnya.

Daya tarik pembayaran digital menurutnya adalah fitur di dalamnya. Dia mencontohkan fitur Kasirku di poskulite merupakan fitur utama untuk berjualan. Dengan Fitur Kasirku, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui Cash, QRIS, dan Bank Transfer. 

”Dalam fitur itu memudahkan pedagang untuk merubah atau menambah info mengenai harga produk,” tambahnya.

Terkait dengan kemudahan laporan keuangan (cash flow) Indra mengatakan Fitur Kasirku menyediakan riwayat transaksi penjualan, harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Data setiap transaksi dicatat dan disimpan secara sistematis, sehingga memungkinan pengguna untuk meninjau kembali aktivitas penjualannya dengan muda.

“Proses money settlement diselesaikan maksimal 24 jam setelah pembayarannya diterima. Dana akan otomatis dikirim ke rekening yang terdaftar,” katanya.

Dia mengaku sedang mengembangkan PPOB atau Payment Point Online Bank. Yang merupakan sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Dalam hal ini, pembayaran yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai dari PLN, BPJS, PDAM, telepon, pulsa, internet, paket data, asuransi, kartu kredit, multi finance, hingga voucher game.

“Semakin besar manfaatnya, semakin mudah pengunaannya dan gratis, pasti diminati masyarakat. Transaksi digital itu suatu keniscayaan, suka atau tidak, putaran ekonomi Indonesia akan semakin digital,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya