Ungkap Penyebab Kematian, Polisi Autopsi Jasad ART yang Tewas dalam Toren

Penemuan jasad seorang asisten rumah tangga (ART) di dalam toren
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, digemparkan dengan penemuan jasad seorang wanita berinisial NM, berusia 55 tahun, yang ditemukan tewas di dalam toren air pada sebuah rumah di kawasan elit tersebut.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Kejadian ini pertama kali diketahui pada Kamis pagi, 24 Oktober 2024. Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom, menjelaskan bahwa pihak kepolisian menerima laporan tentang jasad tersebut sekitar pukul 06.10 WIB. 

“Kami mendapat laporan pada pagi hari terkait penemuan jasad seorang wanita di salah satu rumah di perumahan Kelapa Gading. Kami segera mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Gerbong Khusus Wanita di LRT Jabodebek Mulai 23 Desember, Berlaku Senin hingga Jumat

Kapolsek Sawah Besar Komisaris Polisi Maulana Mukarom.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Wilibrodus

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa korban merupakan seorang asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah tersebut. Korban diduga tinggal di rumah majikannya yang pada saat kejadian sedang berada di luar negeri. 

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

“Korban bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah itu. Saat kejadian, majikannya tidak berada di tempat karena sedang menjalani perjalanan ke luar negeri,” lanjut Maulana.

Kematian ART ini mengejutkan para tetangga dan pekerja lain di sekitar rumah tersebut. Diketahui bahwa korban telah bekerja cukup lama di rumah itu, namun belum ada keterangan pasti mengenai kondisi korban sebelum ditemukan tewas.

Penemuan jasad NM pertama kali dilaporkan oleh seorang sopir yang juga bekerja di rumah majikan korban. Sopir tersebut tidak tinggal di rumah yang sama, tetapi secara rutin datang untuk bekerja setiap harinya. 

“Yang pertama kali menemukan korban adalah sopir yang bekerja di rumah itu. Namun, sopir tersebut tidak menginap di sana, melainkan datang dan pergi setiap harinya,” terang Maulana.

Penemuan ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama mengenai apa yang sebenarnya terjadi dengan korban. Polisi pun segera melakukan langkah-langkah investigasi lebih lanjut guna mengungkap penyebab kematian.

Saat ini, pihak kepolisian telah mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke Rumah Sakit Polri untuk keperluan autopsi. 

Proses autopsi dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian NM, mengingat belum ada tanda-tanda pasti yang dapat menjelaskan penyebab tewasnya korban.

“Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban saat ini. Proses visum dan autopsi sedang berlangsung untuk mengidentifikasi apakah ada tanda-tanda kekerasan atau faktor lainnya yang menyebabkan korban meninggal. Hasilnya nanti akan menjadi bahan utama penyelidikan kami,” kata Maulana.

Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar, terutama karena kematian terjadi dalam situasi yang tidak biasa. Polisi juga masih mencari informasi dari saksi-saksi di sekitar rumah untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai situasi terakhir korban sebelum ditemukan.

Sementara itu, beberapa spekulasi muncul di tengah masyarakat terkait apa yang mungkin menyebabkan kematian NM.

Ada dugaan bahwa kecelakaan mungkin terjadi, mengingat korban ditemukan di dalam toren air yang berada di area rumah. 

Namun, hingga hasil autopsi dan visum keluar, semua masih dalam tahap penyelidikan.

Polisi juga terus mengumpulkan bukti-bukti dari lokasi kejadian dan akan memeriksa rekaman CCTV jika tersedia untuk mencari tahu apakah ada aktivitas mencurigakan yang terjadi sebelum korban ditemukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya