Petugas Damkar Depok Meninggal saat Tugas, Diduga Keracunan Asap karena Tidak Ada Masker
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok, VIVA – Wafatnya Martin Panjaitan, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan. Salah satunya yang dirasakan, Sandi Butar Butar, rekan kerja Martin.
Korban meninggal sesaat setelah memadamkan api saat kebakaran di rumah potong ayam di Pasar Cisalak pada Jumat (19/10) malam. Diduga korban keracunan asap karena tidak memakai masker saat memadamkan api.
Sandi mengungkapkan bahwa tidak ada masker dan mobil ambulans yang dilengkapi perlengkapan medis utama yaitu oksigen saat malam kejadian. Padahal kata dia berdasarkan standard operating procedure (SOP), seharusnya ambulans Damkar selalu siaga di lokasi kejadian.
“Iya, itu ambulans relawan yang nggak ada tabung oksigen. Kalau SOP, harusnya kita didampingi sama ambulans, tapi kan kenyataannya enggak ada,” katanya, Minggu 20 Oktober 2024.
Sandi juga membeberkan fakta bahwa DPKP Depok memiliki ambulans khusus. Sayangnya pada malam itu unit tersebut tidak ada di lokasi kejadian. Menurutnya ini sudah beberapa kali terjadi.
“Punya, itu SOP Damkar. Nah semalam itu enggak ada. Bisa dibilang udah berapa kali TKP engga ada,” ujarnya.
Dari keterangan anggota Damkar yang bertugas di UPT Cimanggis kata dia, sejumlah perlengkapan medis yang seharusnya ada di dalam mobil ambulans tidak jelas keberadaannya. Sandi sendiri tidak tahu ke mana alat-alat tersebut berad.
“Tidak ada, ya kan harusnya ada, enggak tahu lah itu ke mana,” kecamnya
Dia menduga kuat kematian Martin akibat keracunan asap saat memadamkan api. Dikatakan, saat bertugas, Martin tidak dilengkapi masker.
“Dugaan karena keracunan asap, maskernya nggak ada. Musuh paling berat pemadam adalah asap,” katanya.
Sandi mengaku sangat kesal dan marah atas kejadian yang merenggut nyawa temanya. Dia pun akan melakukan aksi menuntut keadilan.
“Kita akan tuntut semua pejabat Damkar yang terkait,” pungkasnya.