Babak Baru Kasus Siswa SMA di Tebet Koma Usai Diduga Dianiaya Kakak Kelas
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Polisi menjelaskan soal nasib status perkara terkait dugaan penganiayaan siswa SMA swasta di Tebet, Jakarta Selatan berinisial AA (16) yang mengalami kritis alias koma karena dianiaya oleh kakak kelasnya. Polisi menyebut kini kasusnya sudah naik ke tahap penyidikan.
Kasie Humas Polres Metro AKP Nurma Dewi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan gelar perkara terkait dugaan penganiayaan kepada AA.
"Hari ini juga sudah gelar perkara. Tadi setelah memeriksa dari keterangan saksi-saksi menjadi bahan untuk gelar perkara. Kemudian sekarang sudah naik sidik," ujar AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Senin 14 Oktober 2024.
Nurma menjelaskan bahwa polisi juga telah melakukan pemeriksaan kepada enam orang saksi dalam dugaan penganiayaan kepada AA.
Ia menyebut saksi-saksi itu terdiri kakak korban, siswa SMA Swasta di Tebet dan juga orang tua korban.
"Setelah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan, kemudian hari ini dari penyidik sudah memeriksa 6 orang saksi dari anak sekolah yang melihat. Kemudian siswa-siswa lanjut dari kakak korban. Kemudian juga ada ibu dari korban yang diperiksa sekarang dimintai keterangan oleh penyidik," kata Nurma.
Meski begitu, penyebab dugaan penganiayaan itu masih didalami oleh polisi. Polres Metro Jakarta Selatan juga akan segera memanggil terlapor.
"Agenda pemeriksaan yang jelas nanti kita memanggil untuk yang diduga anak terlapor itu yang lagi dibuat oleh penyidik," kata Nurma.
Sebelumnya diwartakan, viral di sosial media Instagram yang menampilkan ada salah satu siswa SMA swasta di Tebet, Jakarta Selatan diduga menjadi korban dugaan penganiayaan oleh kakak kelasnya sendiri. Siswa tersebut nampak tak sadarkan diri di rumah sakit.
Terlihat dalam foto yang viral, siswa berinisial AA (16) terlihat dalam kondisi wajah babak belur. Bahkan, ketika di rumah sakit, AA sudah berbaring lemas dengan dipenuhi perban hingga alat rumah sakit di bagian wajah.
Dalam unggahan di sosial media, orang tua AA turut mengungkap bahwa AA dalam kondisi kritis atau koma. Di unggahan itu, orang tua AA juga menyebut kondisi yang menyebabkan AA masuk rumah sakit lantaran ulah kakak kelasnya.
"Anak saya ditarik oleh kakak kelasnya Kelas 12 dan 11 dari area sekolah ke luar pagar sekolah. Dan tidak lama kemudian terjadinya pemukulan akibatnya anak saya memar di muka sebelah kiri dan memar di belakang kepala," ujar Mukti selaku orang tua AA dikutip dari sosmed pada Kamis 10 Oktober 2024.
Mukti menyebutkan AA dibawa ke rumah sakit oleh teman hingga guru di sekolah tersebut. Orang tua AA pun sudah melaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan.