9 Anak Korban Tindak Asusila di Panti Asuhan Tangerang Dikembalikan ke Keluarga

Rumah perlindungan sosial milik Dinas Sosial Kota Tangerang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA -- Sebanyak 9 anak di Rumah Perlindungan Sosial (RPS), Kota Tangerang yang menjadi korban dalam kasus dugaan tindak asusila di panti asuhan Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, telah dikembalikan ke keluarga.

Kepala Dinsos Kota Tangerang Mulyani mengatakan, pengembalian anak tersebut atas persetujuan dan pengawasan Polres Metro Tangerang Kota, sehingga disetujui untuk diserahkan ke keluarga atau ke orang tuanya masing-masing.

"Pemulangan anak-anak dilakukan secara bertahap, dengan lokasi tujuan kota atau kabupaten yang berbeda-beda. Tujuh anak dijemput langsung oleh para orang tuanya, sedangkan dua lainnya diantar dan dikawal langsung oleh Dinsos Kota Tangerang ke rumah tujuan," katanya, Senin, 14 Oktober 2024.

Mengenal Tamanu Oil dan Buah Tengkawang, Mampu Atasi Masalah Kulit Sensitif pada Bayi

Lokasi panti asuhan diberi garis polisi

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Dari total 13, tersisa 4 anak yang masih berada di RPS dan akan menunggu proses lebih lanjut dari Polres Metro Tangerang Kota.

"Masih ada 4 anak lagi, dam secara status kondisi empat anak ini tidak memiliki orang tua. Untuk saat ini masih di RPS dan masih kita tunggu koordinasi lanjut dengan Polres Metro Tangerang Kota. Sehingga, sementara skema yang disiapkan ialah dipindah ke Sentra Mulya Jaya Jakarta atau tempat aman lainnya yang sudah disiapkan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Tihar Sopian menambahkan, pemulangan sembilan anak panti tidak dilakukan begitu saja. Melalui DP3AP2KB Kota Tangerang, dilakukan pendampingan tim profesional seperti kesehatan maupun psikolog.

"Kami juga sudah menjaring koordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) di kota atau kabupaten anak-anak itu dipulangkan yakni, untuk terus memantau perkembangan kesehatan dan khususnya pemulihan mental atau psikis anak-anak. Dalam hal ini, DP3AP2KB Kota Tangerang akan terus memantau progres pemulihan anak-anak," ujarnya.

Perkembangan Bayi Terbentuk Dua Tahun Pertama, Jangan Abaikan Faktor Ini agar Tumbuh Optimal
Memperingati Hari Pengelihatan Sedunia pada pekan kedua setiap bulan Oktober, Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin) menggelar acara peringatan World Sight Day di pelataran Sarinah, Jakarta, Minggu, 13 Oktober 2024.

World Sight Day: 60.000 Anak Indonesia Mengalami Gangguan Penglihatan

Kementerian Kesehatan menyatakan, berdasarkan hasil screening pada tahun 2023-2024, ada sekitar 60.000 anak-anak yang mengalami gangguan pengelihatan.

img_title
VIVA.co.id
13 Oktober 2024