Polisi Usut Kasus Masinis Gadungan yang Cerita Mistis di Podcast

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA -- Polisi membenarkan sudah menerima laporan dari PT Kereta Api Indonesia kepada seorang pria berinisial AR. Seperti diketahui, AR mengaku berprofesi masinis dan membagikan cerita mistis lewat podcast di YouTube.

Kasus Alexander Marwata Bertemu Eko Darmanto, Polisi Sudah Periksa 23 Orang

AR  dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Adapun AR dipolisikan gegara jadi tamu podcast dengan pura-pura jadi masinis. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP / 6068 / X / 2024 / SPKT / POLDA METRO JAYA. 

“Bahwa benar, kami menerima laporan dari PT KAI (Persero) pada 7 Oktober 2024 kemarin. Kasus dalam proses lidik oleh Subdit Keamanan Negara (Kamneg),” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Rabu, 9 Oktober 2024.

Dua Lansia Selamatkan Kereta dari Kecelakaan di Blora Jateng

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menyebutkan, dalam laporan itu, PT KAI tahu dari akun YouTube channel Lentera Malam soal AR yang berpura-pura jadi masinis. Padahal, dia mengarang cerita itu semua.

Polisi Akan Periksa Alex Marwata Jumat Pekan Ini terkait Pertemuan dengan Eko Darmanto

“(Pada tayangan itu) terlapor mengaku sebagai masinis kereta api dan menceritakan seluruh pengalaman sebagai masinis di wilayah Manggarai-Cigading menggunakan seragam PT KAl,” katanya lagi.

Sementara itu, PT KAI menyesalkan tayangan di akun YouTube dan Instagram lenteramalam.id dengan judul 'Masinis Kereta Digentayangi Korban Kecelakaan'.

Pelaksana Harian Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Tohari mengatakan, tayangan itu dapat memicu opini publik negatif dan menyesatkan masyarakat.

"Kami sangat menyesalkan tayangan podcast dengan genre horor ini, yang menampilkan sosok yang seolah-olah pegawai KAI yang berprofesi sebagai masinis. Kami menegaskan bahwa tayangan tersebut tidak bersumber dari pegawai internal KAI, dan sosok yang ditampilkan bukanlah masinis kereta api," ujar Tohari.

Pihaknya meminta Polda Metro Jaya memproses hukum pelaku. Kata dia, saat ini, tayangan itu sudan di-take down oleh akun yang bersangkutan. Pihaknya berharap kejadian ini tak terulang kembali.

"Kami juga berharap masyarakat dapat lebih kritis dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan reputasi layanan kereta api," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya