Kapolres Boyolali AKBP Yoga Dimakamkan, Sang Ayah Tak Kuasa Menahan Tangis

Muhammad Fachruddin, ayah dari Kapolres Boyolali AKBP Yoga.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok, VIVA – Almarhum Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga dikenal sebagai anak yang patuh pada orang tua. Dia juga dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan sering membantu rekannya.

Berita Terpopuler: Kapolres Boyolali Meninggal hingga Anies Tidak Nonton Debat

Ayah AKBP Yoga, Muhammad Fachruddin mengatakan, dia selalu berpesan pada almarhum untuk selalu berbuat baik. Yoga selalu diingatkan untuk berbagi rezeki pada orang lain.

“Saya dalam diri anak saya selalu saya tekankan kalau kamu lihat orang susah bantu, kalau banyak duit dan ada rejeki lebih bukan dari korupsi ada orang diberikan. Duit ngga dibawa mati,” katanya ditemui usai pemakaman di TPU Cilangkap, Tapos, Depok, Senin 7 Oktober 2024.

Sosok Kapolres Boyolali AKBP Yoga di Mata Wakapolda Jateng

Salah satu teman almarhum semalam menceritakan pernah dibantu beberapa tahun lalu. Saat itu teman Yoga menghubungi almarhum karena akan menuju Batam. Fachrudin menceritakan anaknya membelikan tiket untuk temannya itu.

Mobil yang ditumpangi Kapolres Boyolali alami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang

Photo :
  • tvOne/Didiet Cordiaz
Kapolri Jenderal Sigit Takziah Rumah Duka Kapolres Boyolali: Almarhum Berdedikasi Tinggi

“Kawannya (Angkatan) 2003 juga di Jakarta salah satu staf, dia telpon bilang ‘Yoga aku mau ke Batam untuk anjangsana’. Kata Yoga ya silahkan datang, tapi temannya bilang ‘ngga punya duit’. Dan langsung dikirimkan tiket. Datang dia (temannya), pulang pun disangonin. Semalam yang bersangkutan bicara depan temannya ‘aku ke Batam ngga pakai ongkos’. Pulang diongkosin,” ceritanya Fachruddin sambil menahan air mata.

Sebagai orang tua dia selalu berpesan pada almarhum untuk tidak meninggalkan solat lima waktu. Dia juga menanamkan pentingnya untuk selalu berbuat baik.

“Kalau ada kelebihan duit dari Allah SWT yang bersih pasti bantu, itu yang saya tanamkan. Jangan lupa solat, tiap solat mengandung arti, tiap kegiatan mengandung arti. Kalau menyalahi ada hukumannya, kalau tidak menyalahi semua akan menyayangi, yakinlah. Jangan takut sampaikan apa yang ada dengan Bahasa yang baik, jangan kasar,” ungkapnya.

Dia mengenang anaknya sebagai anak yang patuh. Fachrudin menekankan agar anaknya itu tidak melupakan orang tua terutama ibunya.

“Kalau saya panggil dia cepat lari (menghampiri). Kamu belajar, kawanmu datang ke rumah makan sama-sama. Belajar sambil makan. Jangan lupa pada orang tua terutama ibu,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya