Polri: Jenazah Tujuh Remaja di Kali Bekasi Tanpa Luka atau Patah

Penemuan 7 mayat remaja di Kali Bekasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengumumkan bahwa hasil pemeriksaan jenazah tujuh remaja laki-laki yang ditemukan tewas di Kali Bekasi menunjukkan tidak adanya bekas luka maupun patah pada tubuh mereka.

"Setelah melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan indikasi luka-luka atau patah pada jenazah," ungkap Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, pada Kamis 26 September 2024.

Meski demikian, Brigjen Nyoman menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab pasti kematian para korban.

7 mayat ditemukan di Kali Bekasi (dok: istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Saat ini, kami masih melakukan pendalaman dari berbagai hasil pemeriksaan terhadap jenazah," jelasnya.

Ia menambahkan, penentuan penyebab kematian masih dalam proses. Sebab masih memerlukan analisis menyeluruh dengan mengumpulkan bukti dari semua pemeriksaan, baik secara eksternal maupun internal, serta hasil laboratorium.

Pada Minggu pagi, 22 September 2024, tujuh remaja laki-laki ditemukan meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat. Mereka diduga melompat ke kali tersebut untuk menghindari patroli polisi saat hendak tawuran.

Sebelum kejadian tragis ini, kelompok remaja tersebut dikabarkan berkumpul di sebuah gubuk, di mana mereka diketahui mengonsumsi minuman keras. Menurut keterangan polisi, kelompok yang berkumpul tersebut berencana untuk tawuran. 

Lebih dari 100 Ribu Personel Gabungan Dikerahkan Saat Operasi Lilin 2024

Informasi mengenai rencana tawuran ini terungkap melalui patroli siber, di mana mereka sempat melakukan siaran langsung di Instagram.

Yang terbaru, RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah tersebut, dan selanjutnya jenazah para korban akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

Polri Dinilai Telah Tangani Kasus Agus Buntung Secara Inklusif dan Partisipatif 

Kasus kematian tujuh remaja ini membawa keprihatinan mendalam bagi masyarakat. Penyebab kematian yang masih misterius menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. 

Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap pergaulan remaja, terutama dalam konteks penggunaan minuman keras dan tawuran.

Rahasia Akur dengan Anak? Solusi Jitu Atasi Bentrok Generasi di Rumah

Di tengah maraknya tawuran antarpemuda, pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya tawuran serta penggunaan zat adiktif perlu ditingkatkan. 

Orang tua, pendidik, dan komunitas harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja.

Selain itu, kehadiran program-program positif seperti kegiatan olahraga dan seni di lingkungan masyarakat dapat menjadi alternatif bagi remaja untuk menyalurkan energi dan kreativitas mereka dengan cara yang lebih konstruktif. 

Keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan keluarga sangat krusial untuk membangun kesadaran dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Dengan adanya pembenahan dalam pendekatan sosial terhadap remaja, diharapkan generasi muda dapat terhindar dari pengaruh negatif yang dapat membahayakan diri mereka dan orang lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya