Tujuh Mayat di Kali Bekasi Diidentifikasi, Polisi: Sudah 4 Keluarga Datang ke RS Polri

7 mayat ditemukan di Kali Bekasi (dok: istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Bekasi, VIVA – Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh mengatakan, saat ini tujuh mayat remaja yang ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat tengah diproses identifikasi di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Anggota DPR Minta Kapolri Tak Beri Ruang ke Oknum Polisi Pembeking Pelaku Kejahatan

Dia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada empat keluarga yang datang ke RS Polri untuk mencocokkan identitas dari tujuh mayat remaja yang ditemukan di Kali Bekasi.

"Kami juga melakukan identifikasi kepada tujuh korban jenazah tersebut dan sudah ada 4 keluarga yang datang ke RS Polri untuk melakukan identifikasi, Apakah dari ketujuh jenazah tersebut merupakan salah satu anggota keluarga mereka," ujar Kompol Audy kepada wartawan, Senin 23 September 2024.

Polisi Gagalkan Dua Tawuran di Jakarta Barat, 17 Remaja Diamankan

Penemuan 7 mayat remaja di Kali Bekasi, Jawa Barat.

Photo :
  • ANTARA Foto

Audy juga mengatakan bahwa sudah melakukan pemeriksaan kepada 23 orang saksi terkait dengan kasus tersebut.

Polri Beri Penghormatan Terakhir kepada AKP Ryanto dengan Kenaikan Pangkat Kompol Anumerta

Berdasarkan keterangan saksi, ada puluhan remaja yang memang tengah berkumpul di sebuah tempat di kawasan Bekasi. Bahkan, remaja itu berkumpul juga dilengkapi dengan kendaraan bermotor.

"Kami dapatkan beberapa informasi terkait bahwa pada hari Sabtu sekitar pukul 03.00 wib dini hari para saksi dan korban berdasarkan informasi berkumpul di sekitar Jalan Cipendawa di bedeng atau gubuk di depan PT gudang semen Merah Putih Jatiasih," kata dia.

Saksi, kata Audy, menyebut perkumpulan remaja itu juga ditengarai dengan aksi minum-minum alkohol.

"Kemudian dari keterangan saksi juga diperoleh keterangan bahwa di tempat tersebut, mereka melakukan aktivitas minum minuman beralkohol dan terindikasi juga ada senjata tajam di lokasi tersebut," sebutnya.

Audy menyebut polisi berhasil mengamankan 21 bilah senjata tajam, 30 unit sepeda motor dan 8 unit handphone dari lokasi perkumpulan.

Sebelumnya, Kapolsek Rawa Lumbu Kompol Sukadi mengatakan bahwa sebanyak 22 orang diamankan sebelum peristiwa ditemukannya 7 orang tewas mengambang di Kali Bekasi pada Minggu 22 September 2024 kemarin. Bahkan, polisi juga berhasil mengamankan 6 celurit hingga 30 motor.

"22 ya (orang yang diamankan). Motornya ada 30," ujar Kompol Sukadi kepada wartawan dikutip Senin 23 September 2024.

Sukadi menjelaskan bahwa tiga orang ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa tiga bilah senjata tajam (sajam). Namun, belum diketahui puluhan orang yang diamankan itu sudah dipulangkan atau belum.

Dia menjelaskan bahwa dugaan kasus itu kini ditangani oleh Polres Metro Bekasi Kota.
"Yang tiga itu (celurit) dibawa oleh tiga orang tersangka itu tadi, yang tiga (celurit) lagi tidak ada yang mengakui. Celurit panjang itu, yang ujungnya lancip," ucap Sukadi.

Proses penangkapan kepada puluhan remaja itu dilakukan polisi ketika mendapatkan informasi ada puluhan remaja itu berkumpul di sebuah toko kelontong yang sudah tutup pada Sabtu 21 September 2024 sekitar pukul 03.00 WIB. 

Ketika polisi datang, puluhan remaja langsung kocar-kacir. Beberapa remaja ternyata ada yang lari ke arah kali yang letaknya berada di belakang toko kelontong dan melompat hingga ditemukan tewas.

"Begitu didatangi pakai rotator karena memang tujuannya itu adalah untuk tawuran, akhirnya pada kabur ke belakang rumah bedeng itu, bangunan bedeng itu adalah kali. Yang warung dipasang garis polisi. Belakangnya itu kali," kata Sukadi.

Sukadi menyebut insiden tawuran memang sudah sering terjadi di wilayah hukum Polsek Rawa Lumbu. Menurut dia, tawuran terjadi satu atau dua kali dalam sepekan. Biasanya, tawuran melibatkan beberapa kelompok remaja. Dia pun mengingatkan kepada para orang tua agar lebih intens mengawasi aktivitas anak-anaknya.

"Kalau dulu bisa tiga malem sekali, tapi sekarang udah mulai jarang sebetulnya ini. Bisa seminggu sekali, kadang dua Minggu sekali. Biasanya baru persiapan mau tawuran, polisi datang, akhirnya bubar gitu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya