Tragedi Kebakaran Cipinang 3 Balita Meninggal Terkunci di Kamar, Polisi Ungkap Kronologinya
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA — Tiga anak balita yang merupakan saudara kandung tewas dalam kebakaran yang melanda sebuah rumah kontrakan di Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur. Ketiga anak malang tersebut ditemukan meninggal di dalam kamar yang terkunci rapat saat insiden terjadi.
Kapolsek Pulogadung, Kompol Suroto, membenarkan insiden ini. "Ya, korban adalah kakak-adik," ujar Suroto dalam keterangannya pada Jumat 20 September 2024.
Menurut Suroto, ketiga balita itu berada di dalam kamar ketika api mulai berkobar. Pada saat kebakaran, ibu dari anak-anak tersebut tidak berada di rumah.
"Ibunya sedang di luar rumah ketika kebakaran terjadi," tambahnya.
Suroto menjelaskan kronologi awal insiden, di mana saksi ketiga, yang merupakan anggota keluarga korban, melihat api mulai muncul dari lantai dua rumah tersebut.
"Awalnya, Saksi 3 melihat api dari lantai dua. Dia segera berlari masuk untuk menyelamatkan cucunya yang berada di dalam kamar, tetapi api sudah terlalu besar untuk dihadapi," jelas Suroto.
Upaya untuk menyelamatkan ketiga anak tersebut gagal, dan saksi segera memberi tahu ibu mereka yang saat itu sedang menunggu anaknya yang lain pulang sekolah di SDN 03 Cipinang.
Menurut Suroto, pintu kamar tempat anak-anak itu berada sengaja dikunci oleh ibu mereka untuk menghindari anak-anak terjatuh dari lantai dua rumah tersebut.
"Saat meninggalkan rumah, Saksi 1 (ibu korban) mengunci kamar anak-anaknya untuk mencegah mereka keluar dan jatuh dari lantai dua. Saat itu, rumah dalam keadaan kosong," lanjut Suroto.
Dalam penjelasannya lebih lanjut, Suroto menyebut bahwa satu-satunya perangkat elektronik yang dinyalakan saat kebakaran adalah kipas angin. Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Api dengan cepat merembet, menghanguskan sebelas rumah di sekitar lokasi.
"Saat Saksi 3 melihat api semakin membesar, ia segera memberi tahu tetangga lain untuk membantu memadamkan api yang sudah merambat ke rumah-rumah di sekitarnya. Tim pemadam kebakaran tiba tak lama setelah itu dan berhasil memadamkan api dalam waktu sekitar satu jam," tambahnya.
Setelah pemadaman selesai, tim penyelamat melakukan pencarian di kamar yang terkunci dan menemukan ketiga balita tersebut telah meninggal dunia.
"Tim akhirnya menemukan ketiga anak yang terkunci di kamar dalam kondisi sudah tidak bernyawa," tutur Suroto.
Selain tiga korban jiwa, kebakaran ini menyebabkan kerusakan yang cukup luas, dengan sebelas rumah terbakar dan mengakibatkan 24 keluarga terdampak. "Kerugian materiil akibat kebakaran ini belum dapat ditaksir," ungkap Suroto.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan rumah, terutama saat meninggalkan anak-anak di rumah tanpa pengawasan. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kebakaran tersebut.