Jalur Puncak Ditutup, Polisi Berlakukan One Way Arah Jakarta Urai Kemacetan
- Twitter Ciawi_Police
Bogor, VIVA – Polisi langsung memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah (SSA) di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat pada Senin 16 September 2024. Hal itu dilakukan imbas dari macet parah yang terjadi pada hari Minggu kemarin.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengatakan bahwa upaya lalu lintas satu arah ini diprioritaskan untuk wisatawan yang hendak kembali dari Puncak menuju ke Bogor maupun Jakarta. Kemudian, lalu lintas yang mengarah ke Ciawi sementara ditutup.
"Untuk sementara kita prioritaskan rekan-rekan yang mau turun," ujar AKP Rizky kepada wartawan.
Rizky mengatakan, rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah atau SSA sudah diberlakukan sejak pukul 06:00 WIB. Ia menyebut upaya imi sengaja dilakukan agar tidak kembali terjadi penumpukan kendaraan dari Puncak menuju ke Jakarta dan sekitarnya.
"Kita prioritaskan kepada wisatawan agar mudah kembali ke rumah masing-masing," kata dia.
Rizky menilai kebijakan SSA dinilai efektif untuk mengurai kepadatan. Hasil konfirmasi dengan Polres Cianjur volume kendaraan saat ini sudah mulai berkurang. "Kita sudah cek di kawasan Cipanas dan Cianjur, saya konfirmasi Polres Cianjur kemacetan sudah terurai," ucap dia.
Meski begitu, dia juga masih belum bisa prediksi upaya satu arah ini akan diberlakukan sampai kapan. Sebab, pemberlakuan melihat dinamika di lapangan.
"Sampai dengan habis ekornya, jadi kebijakan ini mengikuti arus lalu lintas. Mudah-mudahan lebih cepat tersedot sehingga rekan-rekan yang kembali ke Jakarta juga lebih lancar," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan seorang wisatawan asal Bambu Apus, Jakarta Timur berinisial NM (56) berjenis kelamin perempuan meninggal dunia diduga karena kelelahan saat berlibur di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
NM meninggal dunia saat hendak pulang usai berwisata dari Agro Wisata Gunung Mas, Cisarua, pada Minggu (15/9) malam.
Korban meninggal dunia setelah mengalami sesak nafas dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Korban dievakuasi dari bus ke masjid yang ada di Agro Wisata Gunung Mas.
Korban yang merupakan wanita paruh baya itu diduga memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Polisi memastikan NM meninggal dunia bukan karena kemacetan parah sehingga terlambat dievakuasi.