Kebakaran Pos Bloc Pasar Baru Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Mencapai Rp 2 Millar
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA — Insiden kebakaran terjadi di Pos Bloc, yang berlokasi di Jalan Pos, Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada Selasa dini hari 10 September 2024.
Kebakaran ini begitu hebat hingga menjalar ke bangunan Masjid Al-Abror yang berada di sekitarnya, mengakibatkan kerusakan yang cukup besar.
Perwira Piket dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Mulandono, menjelaskan bahwa kebakaran ini diduga bermula dari masalah kelistrikan yang sudah dilaporkan sebelumnya oleh pihak keamanan kepada PLN. Namun, laporan tersebut tidak segera ditindaklanjuti.
“Bapak Al-Imron, petugas keamanan, sudah melaporkan adanya masalah kelistrikan sejak siang hari. Pihak PLN sudah diberitahu, tapi hingga malam belum ada tindakan,” jelas Mulandono dalam keterangan tertulis, Selasa 10 September 2024.
Mulandono juga menambahkan bahwa kebakaran tersebut bermula dari hubungan arus pendek listrik yang terjadi di ruangan FND Kopi Dodol.
Api dengan cepat membesar dan merambat ke bangunan sekitar, termasuk Masjid Al-Abror.
“Api cepat merambat hingga ke Masjid. Luas area yang terdampak oleh kebakaran ini mencapai 1.000 meter persegi,” ujarnya.
Menurut laporan, petugas keamanan di lokasi sempat mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) sebelum melaporkan insiden tersebut ke Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat.
Sebanyak 14 unit pemadam kebakaran dengan 56 personel dikerahkan ke lokasi untuk mengendalikan api.
"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 01:33 WIB," kata Mulandono.
Dia juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.
"Dugaan sementara kebakaran ini akibat konsleting listrik, dengan taksiran kerugian sekitar Rp 2 miliar," pungkasnya.
Kasus kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik ini menyoroti pentingnya penanganan cepat dari pihak berwenang dalam menanggapi laporan potensi bahaya.
Dalam pernyataan Mulandono, ada penekanan pada kelalaian dalam menangani masalah kelistrikan, yang kemungkinan besar dapat mencegah terjadinya kebakaran besar jika diatasi lebih awal.
Lebih lanjut, kebakaran ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan di tempat umum, termasuk penggunaan APAR oleh petugas keamanan yang terlatih.
Walaupun upaya mereka tidak berhasil memadamkan api sepenuhnya, tindakan ini penting sebagai bagian dari mitigasi awal sebelum petugas kebakaran tiba di lokasi.
Kebakaran di daerah padat penduduk seperti Pasar Baru juga meningkatkan kekhawatiran tentang risiko keselamatan dan perlunya pemeriksaan berkala pada sistem kelistrikan di bangunan publik.
"Ini menjadi pelajaran penting, terutama bagi manajemen gedung dan penyedia layanan kelistrikan, untuk lebih proaktif dalam menangani potensi ancaman yang dapat membahayakan keselamatan banyak orang serta menyebabkan kerugian besar," katanya.