Mahasiswa Baru Lulus Tewas Luka Leher Diduga Punya Masalah Keluarga, Orang Tua Mau Bercerai

Evakuasi penemuan mayat di Depok (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Galih Purnama

Depok, VIVA – HAM (23) mahasiswa baru lulus yang ditemukan tewas di kamar mandi kontrakannya diduga mengalami depresi. Korban diduga memiliki permasalahan keluarga karena orang tuanya hendak bercerai. Selain itu korban juga merasa tertekan karena belum bekerja usai lulus kuliah setahun lalu.

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Paur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengatakan korban sempat cerita kepada temannya mengenai persoalan keluarga. Korban juga merasa malu karena belum mendapat pekerjaan.

“Saksi menjelaskan bahwa pada hari  Sabtu, 10 Agustus 2024 sekita jam 20.26 wib bertemu dengan korban. Selanjutnya korban bercerita bahwa memiliki masalah keluarga perihal orang tua korban akan bercerai dan korban juga sudah pusing (stres),” katanya, Minggu 18 Agustus 2024.

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

Rekan kontrakan mahasiswa tewas di kamar mandi

Photo :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Korban ditemukan dengan luka di bagian leher. Tubuhnya bersimbah darah di dalam kamar mandi di lantai dua kontrakan di Jalan Jambu, Kecamatan Beji, Depok.

Diduga Fitnah Mahasiswa soal Pelecehan Seksual, BEM Unram Polisikan Ketua DPRD NTB

“Didapati bahwa korban sudah dalam bersimbah darah di lantai kamar mandi dengan posisi tergeletak miring di lantai tangan kanan memegang sebilah pisau,” ujarnya.

Penemuan jasad korban terungkap saat kakak korban tidak dapat menghubungi HAM sejak Kamis sore. Kemudian kakak korban bersama kerabatnya mendatangi kontrakan HAM. Di sana mereka bertemu dengan teman korban.

“Saksi 1, saksi 2 dan saksi 3 masuk ke dalam kontrakan korban. Pada saat masuk kontrakan korban di lantai 1 dalam keadaan normal, tidak ada kejanggalan dan korban tidak ditemukan,” ungkapnya.

Selanjutnya ketiganya menuju lantai dua kontrakan tersebut. Di sana mereka melihat adanya ceceran darah di depan pintu salah satu kamar. Kemudian mereka keluar rumah kontrakan untuk memanggil ketua RT.

“Setelah memanggil ketua RT saksi 1, dan 3 bersama ketua RT mengecek ke lantai dan didapati bahwa korban sudah dalam bersimbah darah di lantai kamar mandi,” ungkapnya.

Rekan kontrakan korban lainnya menuturkan bahwa pada Jumat (15/8) sekira pukul 20.30 WIB pulang ke kontrakan dan melihat pintu utama lantai dasar sudah dalam keadaan terbuka. Namun rekan kontrakan korban tidak menaruh curiga apapun. Kemudian korban makan malam di ruang tengah kemudian tidur di kamar.

“Sekira jam 05.00 WIB saksi 4 berangkat kerja kemudian sekira jam 17.00 WIB saksi 4 mendapat kabar dari saksi 1 bahwa keluarga korban menghubungi saksi 1 karena korban tidak ada kabar dan kemudian memberitahu agar cepat pulang. Selanjutnya setelah sampai di rumah kontrakan, saksi 1,2,dan,3 baru keluar dari dalam dan mengatakan bahwa melihat darah selanjutnya memanggil ketua RT untuk menyaksikan ke lantai dua,” katanya.

Sekira pukul 23.25 WIB, petugas tiba di lokasi kejadian. Tidak lama kemudian, tim Inafis Polres Metro Depok tiba di TKP sekitar pukul 23.45 WIB. Dari pemeriksaan luar diketahui ada luka di leher korban. Saat ditemukan, korban memakai celana panjang warna hitam dan memegang pisau di tangan kanan. Barang bukti berupa pisau dan handphone sudah diamankan untuk didalami mengenai penyebab kematian korban.

“Luka sobek di bagian leher depan. Barang bukti handphone milik korban dan pisau gagang warna silver sudah diamankan. Korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi,” pungkasnya.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Para mahasiswa menilai, aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diduga kuat melakukan intimidasi dan intervensi terhadap proses demokrasi di Banten.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024