Warga Kesal Buang Sampah di Kantor Walkot Depok gegara TPA Cipayung Tutup, PDIP: Katanya Smart City

Sampah dibuang ke kantor Wali Kota Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok, VIVA – Puluhan karung isi sampah sengaja dikirim ke kantor Wali Kota Depok, Jalan Margonda, Pancoran Mas, Depok. Sampah itu berasal dari lingkungan rumah warga

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah Sebagai Solusi Mengurangi Limbah

Warga kesal karena TPA Cipayung ditutup sehingga sampah tidak diangkut dan menumpuk serta berserakan di lingkungan rumah. Adapun TPA Cipayung ditutup karena longsor meski yang bukan kali pertama terjadi. 

Namun, belum ada juga upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mengatasi masalah sampah. Warga yang bingung hendak buang sampah akhirnya memilih mengirim sampah ke kantor Wali Kota Depok.

Ridwan Kamil Sindir Pram: PDIP Pernah Tolak Ide Anies soal Rumah 4 Lantai

Sekretaris PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman membenarkan, sampah yang dibuang ke kantor Wali Kota Depok berasal dari lingkungan rumah warga. PDIP saat hari Minggu kemarin juga tengah menggelar program konservasi alam nasional yang serentak dilakukan oleh seluruh pengurus dan kader di masing-masing wilayah.

Nah, problemnya di Depok adalah ketika kami berhubungan dengan pemerintah kota tempat pembuangan akhir nggak bisa digunakan karena longsor,” kata Ikra, Minggu 11 Agustus 2024.

Rano Karno Janji Bikin Sampah Jadi Rezeki Bukan Masalah Warga Jakarta, Retribusi Tak Dibutuhkan

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok

Photo :
  • Galih Purnama/Depok

Dia mengkritisi sejak beberapa hari terakhir, sampah menumpuk di lingkungan dan tidak diangkut. Hal itu karena dampak dari ditutupnya TPA Cipayung akibat longsor.

“Padahal sampah berserakan begini hampir di seluruh sudut Kota Depok. Maka mau di mana kami buang ini sampah yang telah kami bereskan dari lingkungan warga,” ujar Anggota DPRD Depok itu.

Ikra menyebut alasan warga menaruh sampah di kantor Wali Kota Depok juga sebagai bentuk sindiran. Pemkot Depok harus segera bergerak mengatasi persoalan sampah.

“Jangan cuma lingkungan warga yang kotor, coba kalau kantor walikota kotor kayak apa rasanya?,” ujarnya.

Dia bilang, belum ada program yang jelas dari Pemerintah Kota Depok terkait persoalan sampah. Ikra mengkritik kepemimpinan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang sudah memimpin selama dua periode tapi tak juga bisa mengatasi persoalan sampah.

“Ingat loh walikota sudah dua periode, sudah habis dua periode dan teman-teman yang berkuasa di Kota Depok ini sudah 20 tahun berkuasa," lanjut Ikra. 

"Masa untuk beresin Kota Depok termasuk sampahnya sampai hari ini masih begini-begini aja,” turur Ikra.

Ikra membandingkan persoalan sampah di kota lain sudah bisa diatasi dengan teknologi canggih. Bahkan, kota lain sudah bisa gunakan sampah sudah sebagai sumber energi. “Sampah di tempat lain sudah bisa diselesaikan dengan teknologi. Depok katanya smart city, apa yang smart?,” ujarnya.

Dia menilai, persoalan sampah di Depok sudah dalam kondisi darurat. Seharusnya, kata dia, pemerintah segera mengambil langkah agar segera tertangani.  Tapi, ia pesimis berharap pada Pemkot Depok.

“Ini bisa mengingatkan pemkot ini darurat. Saya sudah ngga berani berharap. Kalaupun harus berharap harusnya pemerintah memberikan solusi, pajak udah diambil dari warga kenapa ada pungutan lagi,” tutur Ikra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya