60 Kasus Anak Gagal Ginjal di RSCM, Heru Budi: Belum Tentu KTP DKI Semua

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Riyan Rizki Roshali

Jakarta, VIVA – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono merespons data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta yang menyebut ada 60 pasien anak-anak yang melakukan terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Heru mengaku RSCM merupakan rumah sakit berstandar nasional, yang belum tentu pasiennya memiliki KTP Jakarta.

"Namanya RSCM kan nasional. Rumah sakit nasional belum tentu ber-KTP DKI semua," ujar Heru Budi Hartono kepada wartawan di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengkonfirmasi adanya sebanyak 60 anak yang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Heru Budi mengaku RSCM dan RSUD memiliki pasien yang banyak bukan hanya domisili dari Jakarta. Ia juga menyebut Pemprov Jakarta memiliki data pasien anak-anak yang mengalami gagal ginjal.

"Ada ada (datanya). Jadi gini, kalau RSUD, RSCM kan segala macam semua masyarakat yang sakit pasti diobati, termasuk RSUD itu kan semua yang KTP maupun Non-KTP DKI itu berobat disana," ujar dia. 

"Satu minggu ini bisa kita lihat. Nanti kalau sudah ada datanya, saya kasih," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi adanya sebanyak 60 anak yang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sempat Alami KDRT Depan Anak, Istri Labrak Suami Sedang Selingkuh di Tempat Umum

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati membenarkan 60 anak tersebut sedang jalani terapi.

"Saat ini, sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo," ujar Ani Ruspitawati dalam keterangannya, Sabtu 3 Agustus 2024.

10 Ucapan Menyentuh Hati untuk Hari Anak Sedunia 2024, Penuh Semangat dan Harapan

Ani mengatakan, terapi gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan terapi dialisis atau dikenal dengan cuci darah.

"Kedua terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit," ujarnya.

Sebelum Sidang Pembuktian Cerai, Paula Verhoeven Ungkap Rindu ke...

Ani menuturkan, Pemprov DKI memiliki Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Nefrologi sebanyak tujuh orang untuk merawat anak-anak yang terkena penyakit gagal ginjal.

"Sebanyak tujuh orang yang kami miliki. Empat orang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dua orang bertugas di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita dan satu orang bertugas di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk," ujarnya.

Untuk penanganan terapi cuci darah pada anak, terdapat 76 layanan dialisis atau CAPD Rumah Sakit yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta, yakni enam rumah sakit pusat milik Kementerian Kesehatan, tiga rumah sakit milik kementerian lainnya, lima rumah sakit milik TNI/Polri, tujuh rumah sakit umum daerah dan 55 rumah sakit swasta.

Ani menegaskan, penyakit gagal ginjal pada anak memerlukan penanganan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan komplikasi.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penyakit gagal ginjal anak di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 439 kasus pada 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya