Kombes Arya Ungkap Ada Tindak Pidana di WSJ Clinic

Ilustrasi police line
Sumber :
  • Istimewa

Depok, VIVA – Kondisi WSJ Clinic di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur, Depok kini masih terlihat sepi. Klinik yang terlihat mewah itu sudah sepekan tidak beroperasi. Pagar depan terlihat tetutup. Saat ini juga dipasang garis polisi di klinik tersebut.

Ingin Tampil Cantik? 5 Tempat Ini Bisa Jadi Pilihanmu

Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana mengatakan garis polisi dipasang untuk menandakan adanya peristiwa pidana di lokasi tersebut. Selama garis terpasang, klinik tidak diperbolehkan melakukan kegiatan apapun.

“Kalau lokasi sekarang tutup ya, karena kita police line. Kita tidak mau ada kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan. Sementara memang ada tindak pidana terjadi di sana,” kata Arya pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Klinik Kecantikan di Tangsel Kena Peluru Nyasar, Kaca Pecah dan 2 Butir Gotri Ditemukan

Police Line Pasca Bentrok di Minimarket 7-eleven

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Ilustrasi police line

Photo :
  • Istimewa
Geger, Pria di Muba Sumsel Tewas Bersimbah Darah Ditembak OTK di Kepala

Sebelumnya, polisi sudah mendatangi lokasi dan melakukan penggeledahan. Hasil penggeledahan tersebut, ada sejumlah barang bukti yang disita, antara lain plang klinik dan alat sedot lemak yang digunakan untuk melakukan tindakan pada Ella Nanda.

“Kita melakukan pemasangan police line dan penyitaan barang bukti berupa alatnya. Nanti kita akan mendalami untuk alatnya sendiri, dan penggunaannya dikombinasikan dengan keterangan ahli yang akan kita ambil untuk pemeriksaan beberapa hari kemudian,” ujarnya.

Alat yang disita berupa mesin yang digunakan untuk sedot lemak. Arya tidak dapat menyebutkan nama alat yang disita penyidik.

“Alat yang untuk melakukan sedot lemak itu mesinnya. Tapi saya enggak bisa merinci, karena saya enggak ahli di bidang itu, nama-namanya enggak paham,” jelas dia.

Polisi juga akan melakukan autopsi. Saat ini, penyidik sudah tiba di Sumatera Utara untuk melakukan ekshumasi. Penyidik akan melakukan koordinasi dan meminta izin pihak keluarga.

“Anggota baru saja tiba di Sumatera Utara untuk berkoordinasi dengan rumah sakit, dan keluarga korban untuk tingkatan penyidikan lebih lanjut dan mengumpulkan alat bukti di sana,” katanya.

Sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kasus ini mulai dari dokter, pemilik klinik dan pengurus lingkungan setempat. “Saksi sudah 12 orang,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya