Didemo Ratusan Sopir JakLingko, Heru Budi: Tanya Dinas Perhubungan
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Jakarta, VIVA - Ratusan sopir angkutan umum JakLingko melakukan aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menyuarakan ketidakadilan manajemen TransJakarta terhadap pegawainya. Salah satu ketidakadilan itu ialah terkait masalah upah bagi para sopir.
Koordinator Lapangan aksi Fahrul Fatah mengatakan aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas diskriminasi nyata yang dilakukan oleh Direksi TransJakarta terhadap beberapa operator mitra program Jaklingko.
"Direksi TransJakarta menganakemaskan satu operator tertentu. Entah motifnya apa, namun banyak kesalahan yang selalu ditolerir, kuota penyerapan paling banyak yang diberikan terus menerus dan kemudahan lainnya," kata Fahrul di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.
Aksi demonstrasi itu dilakukan oleh pengurus, anggota koperasi serta pengemudi yang tergabung pada Forum Komunikasi Laskar Biru (FKLB).
Mereka yang tergabung dalam FLKB ini antara lain Koperasi Komilet Jaya, Purimas Jaya, Kopamilet Jaya, Komika Jaya, Kolamas Jaya, Kodjang Jaya, PT Lestari Surya Gemapersada, PT. Kencana Sakti Transport.
Pada aksi di depan Balai Kota Jakarta, mereka menuntut sejumlah kebijakan seperti transparansi pembagian kuota atas penyerapan angkutan reguler bergabung dengan program Jaklingko yang tidak adil.
"Kami menuntut keadilan atas itu semua dan meminta PJ Gubernur DKI Jakarta untuk bisa memberikan solusi yang adil bagi semua," ujarnya.
Respons Heru Budi
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono meminta Dinas Perhubungan untuk memberi penjelasan kepada para pendemo. Ia mengaku sudah berbicara dengan PT TransJakarta dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Tadi saya sudah bicara sama TransJakarta dan Dinas Perhubungan dipetakan permasalahan yang ada. Nanti tanya sama Dinas Perhubungan ya, sudah saya minta tangani," ujar Heru kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.
Di sisi lain, Heru juga segera berkomunikasi dengan Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo untuk mengevaluasi upah para sopir angkutan JakLingko. "Mereka mengejar target kilometernya? Saya tanya dulu, nanti suruh evaluasi Kepala Dinas Perhubungan," tutur Heru.
Heru meminta agar para sopir JakLingko tak berkendara secara ugal-ugalan demi mengejar target kilometer.
"Saya enggak tahu kalau per kilometer, kan sudah bagus ya, kenapa harus begitu (ugal-ugalan). Kecuali kalau harus perorangan, misalnya satu mobil masih kurang penuh itu boleh, tapi kan ini per kilometer," pungkas dia.