Sopir JakLingko Demo di Balai Kota, Anies Baswedan Singgung Eranya Tidak Pernah Ada
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA - Ratusan orang sopir angkot JakLingko, melakukan akso demonstrasi di depan Balai Kota yang menjadi kantor Gubernur pada Selasa 30 Juli 2024. Aksi protes ini disebut tidak pernah terjadi saat Anies Baswedan menjadi Gubernur Jakarta.
Menyikapi aksi demo para sopir tersebut, mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengaku tidak tahu persoalan persisnya. Tetapi sejak dia menjabat 2017-2022, tidak pernah ada aksi protes para sopir. JakLingko adalah program yang digagas Anies.
Anis hanya menjelaskan, dulu sistem untuk JakLingko dibangun dengan melibatkan pemilik usaha dan tenaga kerjanya.
"Saya tidak mau menanggapi ini ya, perkaranya ya, karena saya tidak tahu persis duduk perkaranya. Tapi, ketika kita menyusun sebuah sistem yang melibatkan kegiatan usaha dan melibatkan tenaga kerja maka harus sistem itu adil. Sehingga usaha yang terlibat itu mendapatkan porsi yang baik," ujar Anies dalam keterangannya, Selasa 30 Juli 2024.
Anies menjelaskan juga soal penganggaran yang baik, agar berdampak baik ke semua pihak yang terlibat. Mendapatkan hak yang adil, sistem dan penganggaran yang baik akan membuat program berjalan lancar.
"Yang kedua, ada penganggaran yang baik pula supaya semua orang yang terlibat di situ bisa mendapatkan haknya. Seperti misalnya gaji, itu adalah bagian dari perencanaan, bagian dari penyusunan sistem. Jadi prinsip itu yang harus dipegang dan kalau itu ada, insya Allah bisa berjalan lancar," jelasnya.
Anies mengatakan, tidak ada keluhan dari sopir ataupun operator angkot yang bergabung dalam JakLingko saat dirinya menjabat Gubernur Jakarta. Karena menggunakan cara seperti yang dipaparkannya itu. Sedangkan bila sekarang ada aksi demo, dia tidak tahu.
"Kami dulu melakukan seperti itu dan alhamdulillah tidak pernah ada keluhan-keluhan. Kalau yang sekarang saya tidak tahu duduk perkaranya, jadi saya ndak bisa komentar lebih jauh," ujarnya.
Sopir hingga operator JakLingko menggelar demo di depan Balaikota Jakarta dan menuntut adanya transparansi dalam pembagian kuota armada untuk koperasi mitra operator program JakLingko.
"Khususnya operator Mikrolet, selalu saja dipersulit oleh TransJakarta, dicari-cari kesalahannya dan pembagian kuota yang kecil, namun harus dibagi ramai-ramai. Padahal anggota kami yang mengoperasikan angkutan reguler juga sebetulnya mau bergabung ke dalam program JakLingko, namun tak kunjung bisa karena kuotanya sangat-sangat terbatas," ujar Fahrul Fatah, koordinator lapangan Massa Supir JakLingko, Selasa 30 Juli 2024.
Fahrul mewakili massa JakLingko, meminta Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, hadir untuk memberikan solusi terhadap persoalan ini.
"Kami menuntut keadilan atas itu semua dan meminta PJ Gubernur DKI Jakarta untuk bisa memberikan solusi yang adil bagi semua," ujarnya.