Daya Pikat Transjakarta di Kawasan Industri

Bus Transjakarta 11W melintas di kolong Fly Over Klender, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

Jakarta – Bus Transjakarta meluncur turun di Fly Over Klender, Jakarta Timur. Kendaraan berkelir oranye dipadu putih itu lantas berhenti  tepat di samping tanda 'Stop' di kolong jembatan layang.

Sejurus kemudian pintu bus terbuka. VIVA dan tiga orang penumpang lainnya naik ke dalam bus nomor 11W rute Stasiun Klender-Pulogadung via Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) tersebut. Para penumpang tap in kartu uang elektronik di mesin yang ada dekat pengemudi. 

Pintu bus kemudian ditutup. Bus lantas melaju membawa penumpang dari titik pemberhentian awal di Stasiun Klender 3 menuju tujuan akhir Terminal Pulogadung. 

Memasuki bus listrik itu, hawa dingin dari air conditioning (AC) langsung terasa menerpa kulit. Kesejukan pun menyeruak di tengah cuaca terik Jakarta pada Senin, 1 Juli 2024 siang itu. 

Bus Transjakarta 11W melintas di kawasan JIEP, Jakarta.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

Kondisi dalam bus terlihat bersih. Dalam bus berjajar bangku-bangku untuk para penumpang. Di antaranya terlihat kursi untuk penumpang prioritas seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), penumpang yang membawa balita serta disabilitas. 

Melalui kaca-kaca besar dalam bus, penumpang dapat melihat suasana di sepanjang jalan. Bus melintas di jalur non Bus Rapid Transit (BRT) atau non koridor, yaitu jalur umum atau bergabung dengan kendaraan lainnya.

Bus Transjakarta 11W ini mulai mengaspal pada Senin, 20 Mei 2024. Bus dengan tarif Rp3.500 per penumpang tersebut beroperasi pada Senin sampai Jumat, dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.

Jawaban Mengejutkan Dharma Pongrekun Saat Ditanya Rano Karno Soal Transportasi di Kepulauan Seribu

Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta Daud Joseph mengatakan, pengoperasian bus rute Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP telah melalui serangkaian kajian sejak 2018. 

Semula bus akan dioperasikan pada 2020. Namun lantaran pandemi Covid-19 melanda Indonesia, rencana itu batal. Setelah kondisi pandemi menjadi endemi, rencana pembukaan rute itu kembali digaungkan pada 2023. 

Jika Jadi Wagub Jakarta, Rano Karno Bakal Buat SPBU Apung untuk Warga Kepulauan Seribu

Menurut pria yang akrab disapa Josh ini, ada sejumlah hal yang melatarbelakangi dibukanya rute Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP tersebut. Di antaranya, Transjakarta ingin lebih banyak lagi wilayah di Jakarta yang terlayani angkutan umum.

"Kami ingin memperluas, memastikan bahwa lebih banyak lagi kawasan di Jakarta ini terlayani oleh jaringan angkutan umum," ujarnya kepada VIVA di kantornya, Kamis, 25 Juli 2024. 

Hasil Tes Urine Pria yang Adang Transjakarta di Jakpus Negatif, Diduga Depresi Berat

Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta Daud Joseph.

Photo :
  • Dok. Transjakarta

Dengan menggandeng PT JIEP dalam pembukaan rute bus ini, kata Josh, juga dapat menciptakan kerja sama yang lebih baik dengan sesama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta.

Tak hanya itu. Transjakarta pun ingin mendorong lebih banyak lagi masyarakat, termasuk pekerja yang beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum.  "Saya sangat berharap para pekerja di kawasan industri sekitar (jumlahnya) 66 ribuan tadi segera naik transportasi umum Transjakarta yang sudah disediakan dengan baik," ujar Josh.

Gayung bersambut. Kehadiran bus Transjakarta 11W mendapat respons positif dari masyarakat. Helsa, karyawan swasta di kawasan JIEP, misalnya. 

Menurut dia, bus Transjakarta 11W ini sangat memudahkan mobilitas pekerja di kawasan industri Pulogadung itu. "Bus ini menjadi alternatif untuk mencapai kantor dari Stasiun Klender menuju tempat kerja di kawasan Pulogadung," ujarnya kepada VIVA, Senin, 22 Juli 2024. 

Tarif bus yang terjangkau juga membuat dia tertarik naik bus 11W. Dia pun beralih dari menggunakan ojek online ke bus Transjakarta. "Lebih hemat ongkos," katanya.

Kantor pusat Transjakarta.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

Hal senada dikemukakan Ida, karyawan sebuah perusahaan di kawasan JIEP. Dia merasa senang dan terbantu dengan operasional bus tersebut. 

Ia yang semula naik ojek online dari Stasiun Klender untuk berangkat dan pulang kantor, kini beralih menggunakan bus Transjakarta. "Bisa menghemat ongkos karena Transjakarta-nya lewat JIEP, kebetulan kantor saya ada dalam kawasan JIEP," ujarnya.

Awal, karyawan swasta di kawasan JIEP, pun menyambut hangat kehadiran bus 11W. Dia juga beralih dari yang semula menggunakan ojek online dari Stasiun Klender ke Pulogadung, kini naik bus Transjakarta. "Bus Transjakarta jadi mempermudah ke tempat kerja, juga lebih nyaman dan irit," ujarnya.

Segendang sepenarian. Para investor dan tenant di kawasan JIEP, menurut Corporate Secretary PT JIEP Medik Endra Wahyudi, juga menyambut positif bus Transjakarta 11W ini. 

Selain memberi kemudahan akses mobilitas pekerja, kata Medik, kehadiran bus listrik ini pun dinilai sebagai upaya PT JIEP menghadirkan transportasi umum di kawasan Industri Pulogadung, membantu mengurangi kemacetan, mendukung kebijakan transportasi publik, hingga keberlanjutan lingkungan. 

"Sinergi BUMD antara PT JIEP dan PT Transjakarta merupakan bentuk upaya kami mendorong Jakarta sebagai Kota Global dengan fasilitas rute 11W Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP," ujar Medik kepada VIVA, Selasa, 23 Juli 2024. 

Bus Transjakarta 11W melintas di kawasan JIEP, Jakarta.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

Sampai saat ini, lanjut Medik, bus Transjakata 11W rute Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP merupakan transportasi umum massal pertama yang resmi bekerja sama dengan PT JIEP.

Bus Transjakarta 11W melintas di kawasan JIEP, Jakarta.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

Sejak rute 11W dibuka, kata Josh, animo masyarakat menggunakan bus ini terus meningkat. Pada Mei 2024 lalu, pelanggan mencapai 400-an orang per hari. "Lalu kita awasi hingga Juni itu 500 orang setiap hari. Kemudian sekarang di Juli sudah tembus di angka 700-an orang," ujarnya. 

Saat ini, terdapat 9 bus yang melayani rute 11W, dengan jumlah pramudi 9 orang pada pagi hari dan 9 orang pada siang hari, serta 4 orang cadangan. "Selain itu ada tenaga pengendali yaitu orang yang memastikan perputaran bus itu sesuai dengan standar," ujar Josh.

Adapun waktu tempuh Stasiun Klender-Terminal Pulogadung pergi pulang (PP), lanjut dia, sekitar 80 menit. Sementara jeda waktu kedatangan bus pada jam sibuk yaitu 10 menit. "Saya harapkan dengan adanya sosialisasi, dengan adanya operasional yang konsisten, orang akan lebih sadar lagi bahwa layanan ini bukan layanan coba-coba tetapi memang layanan yang sudah setiap hari stabil," ujarnya.

Josh menargetkan, setiap bus bisa melayani minimal 200 orang dalam sehari. Dengan 9 bus maka rute ini ditargetkan melayani 1.800 orang per hari. “Prediksi kami kerja sama kita baik dengan para pekerja, pastinya mereka akan menggunakan layanan ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya