Pernah jadi Tukang Nasi Uduk, Caketum Reno Adityo: HIPMI Jaya Mitra Strategis Kesejahteraan Sosial
- Istimewa
Jakarta – Musyawarah Daerah HIPMI Jaya, memasuki tahap pengambilan nomor urut dan penyampaian visi dan misi para calon ketua umum. Digelar di Jakarta Theater, Sarinah Jakarta Pusat, pemilik suara mendengarkan berbagai paparan para kandidat. Diantaranya adalah caketum Reno Adityo.
Bernomor urut 01, Reno menyampaikan bahwa keberadaan HIPMI Jaya juga harus memberi dampak yang besar dan luas di wilayah Jakarta Raya. Dia juga menekankan pentingnya kerja sama, sehingga dampaknya tidak saja bagi pengusaha tetapi juga masyarakat Jakarta.
Dia menyampaikan program Re-inovasi, yaitu Re-Create, Re-Connect, dan Re-Boost. Adapun Re-Create yang dimaksudkannya adalah mengelompokkan pengusaha berdasarkan industrinya. Sehingga kolaborasi termasuk dengan Pemprov Jakarta, bias dilakukan oleh HIPMI Jaya.
"Kami akan bersama membangun ekosistem pengusaha muda di Jakarta untuk memberikan dampak secara luas dengan membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, baik di pemerintah daerah, asosiasi lain, dan luar negeri," kata Reno.Â
Dia memaparkan awal mula dirinya terjun ke dunia bisnis. Pada 2012, dia sempat berjualan nasi uduk. Setelah berproses terus, hingga akhirnya ia merambah ke berbagai sektor. Ekspansinya sampai ke sektor pupuk hingga logistik seperti yang digelutinya hingga sekarang.
"Kami berkomitmen bahwa HIPMI Jaya akan mendukung transformasi Jakarta menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global, sehingga HIPMI akan menjadi mitra strategis yang berdampak bagi kesejahteraan sosial," katanya.
Dia juga memaparkan visi dirinya yakni bersama pengusaha pejuang yang berdampak untuk Jaya Sejahtera. Dengan begitu, ia yakin bias berdampak pada nilai tambah dalam ber-HIPMI, baik itu internal hingga eksternal HIPMI Jaya.
"Saya Reno Adityo, saya berkomitmen untuk membangun HIPMI Jakarta Raya untuk memberikan dampak luas," tegasnya.
Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM
Maman menekankan bahwa meskipun PPN dinaikkan, kebijakan tersebut tidak akan berdampak pada sektor UMKM dan masyarakat menengah ke bawah.
