Oknum Polisi Diduga Hamili Wanita di Pluit, Usai Keguguran Lalu Hilang Tanpa Jejak

Ilustrasi oknum polisi.
Sumber :
  • Antara FOTO.

Jakarta - Oknum polisi dengan inisial R diduga enggan bertanggung jawab usai menghamili wanita berinisial SI (35), warga Pluit, Jakarta Utara.

Nikita Willy Ungkap Alasan Pakai Jasa Chef Pribadi untuk Memasak di Rumah

SI pun menyempatkan diri berbicara di hadapan awak media yang menemui dengan menjelaskan bahwa saat ini dengan menjalani proses meminta pertanggungjawaban. 

"Sekarang lagi proses, lagi minta pertanggungjawaban karena dia ingin lepas tangan begitu saja," ujar SI dalam keterangannya, Rabu 24 Juli 2024.

Heboh! Simak Video Detik-detik Nikita Mirzani Diduga Jemput Putrinya

Oknum polisi dengan inisial R diduga enggan bertanggung jawab usai menghamili wanita berinisial SI (35), warga Pluit, Jakarta Utara.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

SI mengatakan, dirinya dengan R sudah menjalin asmara selama tujuh tahun dan sering kali melakukan hubungan intim hingga akhirnya SI pun dalam kondisi hamil.

Polres Jayapura Gerebek Judi Sabung Ayam, 7 Anggota Polri Ditemukan Berada di Lokasi

SI menjelaskan dirinya sempat tidak mengetahui bahwa dirinya dalam kondisi hamil, Sampai akhirnya dirinya mengalami pendarahan hingga pingsan ketika sedang berada di Singapura.

SI pun dilarikan ke rumah sakit dan ternyata sudah mengalami keguguran di usia kehamilan tiga bulan.

Usai mengalami keguguran, SI mengaku stres dan terganggu secara psikologis.

"Ya, saya jadi stres secara psikologis," ujarnya. 

Akibat keguguran tersebut, SI jadi sering mengalami gangguan kesehatan lainnya yakni kesemutan akibat kekurangan darah dan sakit pada bagian perut.

SI mengatakan, R pun bersikap cuek saat mendengar SI mengalami keguguran.

"Dia cuek, dan nanya itu digugurin sendiri dengan minum obat atau gimana?," ujarnya.

SI mengatakan, keguguran yang dialaminya terjadi secara alami dan tidak disengaja. R kemudian memblokir nomor telepon SI dan menghilang begitu saja.

"Dia memblokir nomor saya, dia tidak mau diajak ngomong baik-baik, dia ngumpet-ngumpet, susah dihubungi," ujarnya. 

SI pun dalam hal ini mengadukan perbuatan R ke Divisi Profesi Pengamanan Kepolisian (Propam).

Ilustrasi garis polisi

Sekeluarga di Bogor Diteror, Satu Orang Tewas Mengenaskan

Satu keluarga yang tinggal di Desa Cimayang, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendapatkan aksi teror pada hari Rabu, 18 September 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2024