Dinas Pendidikan Sebut 141 Guru Honorer yang Diberhentikan Sudah Mengajar Lagi
- ANTARA FOTO/Jojon
Jakarta - Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta menyebut sebanyak 141 guru honorer yang terkena pemberhentian kerja melalui program cleansing, kini sudah kembali mengajar.Â
Adapun ratusan guru honorer tersebut sudah mulai mengajar sejak Selasa, 21 Juli 2024.
"Udah ngajar lagi hari Selasa, 23 Juli 2024," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin saat rapat kerja dengan Komisi E DPRD Provinsi DKI di Jakarta, dikutip Rabu, 24 Juli 2024.
Budi menjelaskan bahwa secara total ada 4.000 guru honorer yang terdata dan terancam terkena pembersihan atau cleansing. Di tahap awal, hanya 141 guru honorer di Jakarta yang sudah terkena cleansing.
"Iya 141 (guru honorer), yang 4.000 itu guru honorer yang diangkat oleh BOS," ujar dia.
Ia menambahkan pihaknya telah memanggil ratusan guru tersebut. Kini, keduanya telah menyepakati bahwa ratusan guru honorer itu akan dikembalikan ke sekolahnya masing-masing.
"Iya 141 guru, yang nanti balik ke asal sekolah dulu, baru nanti kita sambil diskusi dengan sekolah SD yang membutuhkan," tuturnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono memastikan ratusan guru honorer di Jakarta yang diberhentikan akan disalurkan ke sekolah yang kekurangan tenaga pengajar.
Oleh karena itu, Heru Budi akan mendata ratusan guru tersebut untuk didistribusikan ke sekolah lain.
"Terkait dengan guru yang non-aktif 107, akan kita data, lantas mereka akan didistribusikan ke sekolah yang membutuhkan ilmunya. Kenapa? Ada di beberapa sekolah guru itu sudah cukup banyak misalnya, guru bahasa Inggris ada 3-4 guru," ujar Heru Budi kepada wartawan di Jakarta, dikutip Minggu, 21 Juli 2024.
Di sisi lain, Heru Budi memastikan ratusan guru tersebut akan mendapatkan jam belajar sesuai targetnya. Ia menegaskan pihaknya tidak akan menelantarkan ratusan guru yang diberhentikan tersebut. Nantinya, ratusan guru itu akan didistribusikan ke sekolah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Sementara itu, Heru menyebutkan bahwa 4.000 guru honorer yang terkena cleaning atau penataan bakal direkomendasikan untuk mendapat Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Pertama sampaikan kepada guru bahwa 4.000 itu kita akan proses untuk direkomendasikan Dapodik," ujar Heru Budi usai bertemu sejumlah kepala sekolah di Jakarta Internasional Velodrome, dikutip Senin, 22 Juli 2024.
Heru menjelaskan, bulan Agustus 2024 mendatang akan ada rekrutmen pegawai Kontrak Kerja Individu (KKI) bagi 1.700 guru honorer. Kemudian, di tahun 2025, bakal dibuka lagi rekrutmen pegawai KKI sebanyak 2.300
Dengan begitu, kata Heru, 4.000, guru honorer nantinya bakal terdaftar sebagai pegawai KKI.
"Silakan mendaftar dan silahkan untuk berproses sesuai aturan," ujarnya.