Deolipa Yumara Turun Siap Bela Sandi Ungkap Bobroknya Damkar Depok
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, menjadi viral setelah seorang pegawainya membongkar banyaknya alat yang rusak. Padahal alat tersebut digunakan untuk operasional. Sandi Butar Butar dengan berani membongkar bobroknya sistim pemeliharaan alat di dinas tempatnya bekerja tersebut.
Sandi sampai dipanggil oleh atasannya. Hal ini mendapat perhatian dari sejumlah kalangan. Salah satunya praktisi hukum, Deolipa Yumara.
“Jadi begini, sebenarnya setiap pegawai itu kalau melihat adanya dugaan korupsi itu mereka boleh menyuarakan. Bagus kalau mereka menyuarakan itu kepada publik, karena sekarang kan zamannya transparansi,” katanya, Selasa 23 Juli 2024.
Bahkan, Deolipa yang pernah menjadi pengacara Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu dalam kasus dengan Ferdi Sambo, siap untuk menjadi pendamping hukum untuk Sandi. Apalagi kalau sampai terjadi sesuatu pada Sandi lantaran berani bersuara.
“Kita pun bisa membela dia kalau dia (Sandi) diapa-apakan. Yang jelas kan dia sudah cerita dengan bukti-bukti yang ada,” katanya.
Dia berpandangan apa yang dilakukan Sandi adalah fakta yang sebenarnya terjadi. Video tersebut dibuat berdasarkan kenyataan dan disampaikan apa adanya.
“Bahwasanya alat-alat di Damkar itu rusak. Kemudian enggak pernah diganti kan begitu ceritanya,” ujarnya.
Deolipa menuturkan, adanya protes itu adalah hal wajar. Karena di setiap dinas pasti memiliki anggaran untuk perawatan alat.
“Tapi ini kalau kabarnya dari si pegawai ini kan sudah lebih dari 4 tahun atau 5 tahun malah belum ada perbaikan. Nah pertanyaannya, uangnya ke mana?,” tanyanya.
Ditegaskan Deolipa, apa yang diungkapkan Sandi lewat video yang ramai beredar tidak menyalahi aturan. Bahkan menurutnya sudah seharusnya dikritisi karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Coba kalau ada kebakaran terus alatnya rusak semua, bagaimana itu penanganan kebakaran di Kota Depok? Nah ini yang harus dikaji, diteliti, oleh pihak aparat penegak hukum,” jelasnya.
Dia berharap, pihak kejaksaan atau kepolisian turun tangan mengusut kasus ini. Sehingga masyarakat dapat tahu duduk perkara ini dengan jelas.
“Kalau ternyata mereka pakai uang negara tapi alat-alatnya juga enggak ada yang diperbaiki berarti kan ada korupsi. Kita apresiasi terhadap si pegawai Damkar yang kemudian membuka cerita ini,” katanya.
Dia berpandangan, Sandi sudah berjasa membuka dugaan borok Damkar Kota Depok. Bahkan dia menduga temuan seperti ini tidak hanya terjadi di DPKP saja.
“Ini tentunya enggak cuman Damkar Kota Depok, tentu ada kaitannya dengan bagian keuangan di wilayah Balaikota. Apa benar ada pembiayaan terhadap perbaikan alat atau tidak? Itu harus diusut,” katanya.